Kupang (ANTARA News) - Seorang ibu yang sedang hamil beserta dua anaknya tewas, serta 14 lainnya masih dirawat di Puskesmas di Desa Ledengara, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, Minggu, setelah memakan ikan yang diduga beracun.

Seorang warga Sabu Raijua, Lazarus Gie yang dihubungi dari Kupang pada Minggu mengatakan, korban tewas bernama Luha Weo (34) dalam keadaan hamil enam bulan, serta dua anaknya, Tuka Aju (9) dan Wue Aju (5). Para korban adalah warga Dusun III Pantai Menanga Kare, Desa Ledengara.

Gie mengatakan, sebelum menemui ajal, para korban itu muntah-muntah hebat setelah mengonsumsi ikan. Setelah muntah, mereka tidak sadarkan diri dan kemudian mengembuskan nafas terakhir.

"Sedangkan korban 14 korban lainnya, sempat tidak sadarkan diri dan keadaan mereka mulai membaik setelah dirawat di puskesmas," katanya.

Dia mengatakan, pada Sabtu (13/3) malam, dua nelayan warga desa setempat bernama Ayub Wadu dan Liha Wadu melaut dan kembali membawa hasil tangkapan seekor ikan buntal yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan ikan "kebaddu".

Ikan ini dikenal memiliki racun dan hanya bisa dikonsumsi oleh orang yang tahu memisahkan bagian tubuh beracun saat mengolahnya.

Daging ikan buntal itu kemudian dibagi-bagikan juga kepada para tetangga, namun diduga bagian daging beracun yang ada pada tubuh ikan itu, belum dipisahkan secara baik, sehingga ketika dimasak, bagian daging yang mengandung cairan racun ikut dimasak.

Ayub Wadu dan Liha Wadu dikabarkan sudah dimintai keterangan oleh polisi setempat.

Dia mengatakan, sekitar dua jam setelah mengonsumsi daging ikan buntal, warga mulai pusing. Luha Weo yang pertama kali tidak sadarkan diri, tidak sempat memberikan pertolongan kepada dua anaknya.

Ibu yang sedang hamil beserta dua anaknya, kata dia, dilarikan ke puskesmas, namun nyawa mereka tidak tertolong, meskipun dua anak Weo sempat mendapat perawatan. Kedua anak itu, mengembuskan nafas, tidak lama setelah ibu mereka meninggal dunia.

Sementara 14 korban yang masih dalam perawatan, lanjut dia, sampai dengan Minggu malam masih mendapat cairan infus untuk mengembalikan kondisi mereka, juga mendapat obat penawar racun dari petugas puskesmas.

Dia mengatakan, aparat kepolisian ke Dusun III Desa Ledengara dan telah meminta keterangan dari sejumlah orang dan mengumpulkan barang bukti, termasuk sisa daging ikan buntal untuk diperiksa di laboratorium.
(T.K006/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010