Jakarta (ANTARA News) - Indonesia mengakhiri latihan gabungan antiteror TNI/Polri setelah melakukan latihan selama tiga hari, akhir pekan lalu.

Akhir latihan gabungan antiteror bersandi "Waspada Nusa II" itu ditandai dengan pelepasan tanda latihan dari peserta latihan secara simbolis oleh Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso di Jakarta, Senin.

Latihan Gabungan Antiteror 2010 diikuti sekitar 3.559 personil dari TNI dan Polri juga digelar berbagai peralatan dari TNI dan Polri.

Kegiatan itu, melibatkan Satuan 81 Penanggulangan Teror Komando Pasukan Khusus (Gultor Kopassus) TNI Angkatan Darat, Detasemen Jala Mangkara (Den Jaka) TNI Angkatan Laut, Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut, Detasemen Bravo TNI Angkatan Udara, dan Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI.

Kegiatan akan diawali dengan latihan tanpa pasukan (geladi posko) selama dua mulai Kamis hingga Jumat (12/3), dilanjutkan geladi lapang yakni latihan dengan pasukan pada 13 Maret 2010 di beberapa obyek vital yang ada di Jakarta dan sekitarnya.

Geladi lapang dilakukan serentak di enam lokasi yakni Hotel Borobudur, Hotel Mercure Ancol, Bursa Efek Jakarta, lepas pantai Tanjung Priok, kilang minyak di Kepulauan Seribu dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Direktur Latihan Laksamana Madya TNI Didik Heru Purnomo mengatakan, latihan gabungan kali ini secara umum berjalan lancar dan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai target dan sasaran yang ingin dicapai.

"Bahkan dalam latihan kali ini tidak ada kerugian personel dan material," kata Didik.(R018/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010