Washinton (ANTARA News/Reuters) - Korea Utara mengizinkan diplomat Swedia untuk mengunjungi seorang warga Amerika Serikat (AS) yang ditahan hampir dua bulan lalu setelah diduga masuk negara itu dari China, demikian keterangan Kementerian Luar Negeri AS.

"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa pada 14 Maret DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea) telah memberi kedutaan besar Swedia, yang melindungi kekuasaan kami, akses konsuler ke seorang warga AS yang ditahan," kata jurubicara Kemlu AS, P.J. Crowley.

Crowley menolak untuk memberi informasi lagi mengenai warga AS itu. Swedia mewakili kepentingan AS di Pyongyang dengan tiadanya hubungan diplomatik resmi Amerika-Korut.

AS mengatakan pada Januari bahwa Korea Utara telah memberitahu mereka bahwa negara itu telah menahan warga Amerika tersebut, tapi sejak itu tidak memberikan informasi lagi mengenai kasus tersebut.

Kantor berita resmi Korea Utara mengataan warga Amerika itu ditahan setelah melintas ke wilayahnya dari China, menuduhnya melakukan "pelanggaran" dan mengatakan ia telah diinterogasi.

Laporan-laporan berita Korut menyatakan pelintas-batas tersebut seorang pria berusia 28 tahun yang mengatakan ia masuk negara sosialis itu karena tak ingin lagi hidup di dunia kapitalis.

Korea Utara pada Februari membebaskan seorang warga Amerika lainnya yang ditahan, membersihkan rintangan antara Pyongyang dan Washington ketika tekanan meningkat pada Korea Utara untuk mengakiri pemboikotan setahun lamaya pembicaraan yang ditujukan untuk mengakhiri program nuklirnya.

Robert Park, dikenali sebagai seorang misionaris AS, ditahan karena ia melintasi sungai Tumen yang membeku dari China ke Korea Utara pada 25 Desember untuk apa yang ia katakan sebagai misi untuk menimbulkan kesadaran pada palanggaran hak asasi manusia Pyongyang.
(Uu.S008/H-AK/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010