Makassar (ANTARA News) - Kalangan pelaku industri di Makassar mengeluhkan rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15 persen pada Juli 2010.

Direktur Utama PT KIMA Bachder Johan saat dihubungi di Makassar, Selasa, mengatakan rencana pemerintah menaikkan TDL akan sangat berpengaruh dan jelas-jelas tidak membantu dunia usaha.

"Seharusnya pemerintah berpikir dulu untuk mengembalikan modal pengusaha yang hilang sejak enam bulan lalu, akibat pemadaman bergilir, baru berpikir untuk menaikkan TDL," tutur dia.

Dia mengatakan, pemerintah seharusnya mengembalikan ke posisi nol dulu, memberikan kesempatan kepada pengusaha untuk kembali berusaha dengan normal.

Akibat pemadaman saja, lanjutnya sudah banyak kerugian yang diderita pengusaha. "Pemerintah juga harus mengembalikan dulu kepercayaan pembeli kepada pengusaha," tukasnya.

Kalau pemerintah tetap menaikkan TDL, itu berarti pemerintah tidak bersikap bijaksana.

"Perekonomian kita kan sudah bagus, seharusnya pemerintah bisa membantu pengusaha," ungkapnya.

Hal sama dikeluhkan oleh Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulawesi Selatan La Tunreng .

"Secara makro, 80 persen bisnis sangat dikendalikan dengan listrik, apalagi di daerah industri," kata dia

Menurut dia, kalau ingin menaikkan tarif listrik, seharusnya PLN menjamin pelayanan yang ada. "Laba yang ada saat ini tidak seimbang dengan pelayanan," keluhnya.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Anggito Abimanyu menyatakan kenaikan TDL pada semester kedua tahun ini akan dilakukan meskipun anggaran subsidi listrik akan dinaikan sebesar Rp16,7 triliun dalam RAPBNP 2010.

Kebijakan subsidi, lanjutnya berkaitan dengan perubahan asumsi harga minyak dan kurs Rupiah dalam RAPBN-Perubahan 2010 dan adanya perubahan parameter terutama untuk listrik dimana margin PT. PLN akan naik dari 5 - 8 persen. (Ant/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010