Jember (ANTARA News) - Jenazah Riadiyanto, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, masih terkatung-katung di Arab Saudi sejak Februari lalu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jember, Muhammad Thamrin, Rabu, mengatakan pihaknya masih melakukan koordinasi dengan KBRI di Arab Saudi.

"Tapi, hingga kini, kami belum dapat informasi tentang kepastian pemulangan jenazah Riadiyanto," katanya kepada ANTARA di Jember.

Riadiyanto, TKI asal Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember meninggal dunia di Arab Saudi pada 3 Februari lalu, setelah beberapa bulan bekerja di salah satu perusahaan di wilayah setempat.

Almarhum meninggal karena serangan jantung dan nyawanya tidak bisa diselamatkan oleh rumah sakit setempat.

Menurut dia, jenazah Riadiyanto sudah 1,5 bulan berada di Arab Saudi, namun hingga pertengahan Maret belum ada kabar tentang pemulangan jenazah yang bersangkutan.

"Seluruh dokumen TKI Riadiyanto dan surat permohonan pemulangan jenazah dari keluarga sudah disampaikan ke Badan Nasional Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di Jakarta," katanya.

Disnakertrans Jember, katanya, sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memfasilitasi pemulangan jenazah Riadiyanto.

"Saya mengimbau kepada keluarga almarhum tetap bersabar untuk menunggu proses pemulangan jenazah dari Arab Saudi," katanya.

Ia mengemukakan TKI asal Desa Puger tersebut merupakan TKI ilegal karena tidak berangkat melalui Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTIS) resmi di Jember.

"Riadiyanto berangkat ke Arab Saudi melalui PPTKIS di Jakarta, padahal sesuai dengan aturan seharusnya TKI asal Jember berangkat melalui PPTKIS resmi di Jember," katanya. (E011/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010