Riyadh (ANTARA) - Satu badan pan-Islam menuduh Israel berusaha menyeret Timur Tengah ke dalam perang agama setelah negara Yahudi itu meresmikan sinagog bersejarah yang direnovasi di Kota Tua di Jerusalem Timur, tak jauh dari Masji Al-Aqsha.

Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu kembali menyeru masyarakat internasional agar memikul tanggung jawab dalam menyerang Israel lebih dulu karena menyeret wilayah tersebut ke dalam perang agama dengan melanjutkan serangan keji terhadap tempat suci umat Muslim, kata badan yang berpusat di Jeddah, Arab Saudi, itu dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.

Sedikitnya 50 pemrotes Palestina cedera dan lebih dari 30 orang lagi ditangkap dalam beberapa bentrokan antara orang Palestina dan pasukan Israel di beberapa tempat di Jerusalem.

Penguasa Israel dilaporkan telah meningkatkan pengamanan di seluruh kota besar Arab di Israel utara dan mencegah dua bus yang membawa orang Arab setempat ke Jerusalem, dalam upaya mencegah meningkatnya ketegangan di kota bergolak tersebut.

Bentrokan terjadi setelah meningkatnya ketegangan sejak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bulan lalu memasukkan dua tempat suci di Tepi Barat Sungai Jordan ke dalam daftar warisan Israel.

Tindakan tersebut membuat orang Palestina menuduh negara Yahudi itu berusaha memperkuat cengkeramannya atas wilayah Palestina dan menetapkan alasan guna menghalangi orang Palestina memiliki negara merdeka.

Ihsanogulu mengutuk tindakan Israel membangun sinagog Yahudi, dan mengatakan tindakan tersebut dilakukan di tanah Waqaf Islam di dekat Masjid Al-Aqsha.

"Sinagog Al-Kharab telah dibangun di atas reruntuhan bangunan Usmaniyah (Ottoman) yang berada di dalam kompleks bangunan Islam yang berdampingan dengan Masjid Umar di wilayah Asy-Syarif, yang diduduki oleh Israel pada 1967," kata Ihsanoglu, yang menggunakan nama Hurva Synagogue dalam bahasa Arab.

Pemimpin OKI tersebut mengatakan Israel mengusir penduduk Palestina di daerah itu, menghancurkan kebanyakan rumah orang Arab, dan membangun permukiman yang diberi nama "permukiman Yahudi".

"Sinagog tersebut dibangun di jantung permukiman Muslim, hanya beberapa puluh meter dari Tembok Barat (Tembok Ratapan) di Masjid Al-Aqsha, sehingga menjelaskan dampak sangat besar rencana Israel yang mengincar Al-Haram Asy-Syarif dan masa depan Jerusalem," tambahnya.(C003/A0234)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010