Jakarta (ANTARA) - Sejumlah informasi penting menghiasi pemberitaan ekonomi pada Selasa (13/10/2020) kemarin, mulai dari harga vaksin hingga bank syariah nasional.

Berikut lima berita yang masih layak dibaca:

1. Bio Farma pastikan harga vaksin sekitar Rp200 ribu per dosis

PT Bio Farma (Persero) menyampaikan harga untuk vaksin COVID-19 di Indonesia di kisaran Rp200 ribu tidak akan memberatkan pemerintah.

"Kisaran harganya Rp200 ribu," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Selengkapnya di sini

2. BI kembali tahan suku bunga acuan 4 persen

Bank Indonesia (BI) kembali menahan tingkat suku bunga acuan BI Seven Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar empat persen karena mencermati perbaikan perekonomian global dan dalam negeri termasuk inflasi yang diperkirakan tetap rendah.

“Keputusan ini mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah inflasi yang diperkirakan tetap rendah,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangan pers secara virtual di Jakarta, Selasa.

Selengkapnya di sini

3. Ketua MPR minta pemerintah optimalkan program stimulus UMKM

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong pemerintah menjalankan program stimulus ekonomi dan digitalisasi bagi sektor UMKM secara optimal, lantaran sektor tersebut merupakan sektor yang paling terpukul dan terdampak pandemi COVID-19.

"Saya mendorong pemerintah untuk terus menjalankan stimulus ekonomi dan program digitalisasi UMKM secara optimal," ujar Bamsoet sapaan akrab Bambang Soesatyo dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.

Selengkapnya di sini

4. Bappenas ingatkan pembukaan tempat wisata terapkan protokol kesehatan

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Subandi Sardjoko mengingatkan rencana pembukaan kembali destinasi wisata harus disertai dengan penerapan protokol kesehatan.

"Di masa pandemi ini harus tetap produktif dengan catatan aman COVID-19," kata Subandi dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.

Selengkapnya di sini

5. Erick Thohir: Indonesia akan punya bank syariah berkaliber global

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan Indonesia akan memiliki sebuah bank syariah nasional yang solid dan berkaliber global melalui proses bersejarah merger tiga bank syariah milik BUMN yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri.

"Penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) merupakan awal dari proses bersejarah lahirnya bank umum syariah nasional berkaliber global. Saya optimistis, bank syariah hasil merger nanti akan menjadi energi baru bagi perekonomian Indonesia. Sebelum pandemi, kinerja bank-bank syariah di kuartal II lalu sangat positif. Penggabungan ini akan membuat posisi bank syariah nasional lebih besar dan lebih solid sehingga lebih banyak masyarakat Indonesia yang bisa merasakan manfaat kehadiran bank syariah nasional itu," ujar Erick Thohir dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.

Selengkapnya di sini

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020