Lebak (ANTARA News) - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan semua agama yang ada tidak mengajarkan cara-cara kekerasan terkait tindakan terorisme yang mengatasnamakan organisasi keagamaan.

"Agama Islam sangat cinta kedamaian sesama umat manusia juga kasih sayang," kata Atut Chosiyah di Rangkasbitung, Rabu.

Atut mengatakan, pada prinsifnya semua ajaran agama mengajarkan positif, termasuk penganut agama minoritas di Banten.

Karena itu, bagaimana pencitraan agama itu menjadi hal yang baik dan berguna bagi masyarakat.

Semua agama tidak mengajar hal-hal yang buruk dan merugikan orang lain.

"Saya berharap terorisme yang mengatasnamakan agama itu tidak melakukan kekerasan," katanya.

Dia juga mengatakan, masyarakat Banten merupakan masyarakat yang relegius sehingga agama Islam menjadikan kedamaian dan kesejukan.

Merebaknya pelaku terorisme kelompok Banten, kata dia, sama sekali mereka bukan penganut agama Islam yang benar.

Ajaran Islam dan semua agama tidak mengajarkan cara-cara kekerasan.

"Saya berharap para teroris itu bisa kembali ke ajaran agama yang benar," katanya.

Dia meyatakan, upaya untuk mencegah terorisme pihaknya bersama-sama dengan musyawarah pimpinan daerah (Muspida) untuk melakukan langka persuasif dengan para ulama.

Ulama dan muspida berkewajiban untuk meluruskan pembinaan para terorisme agar mereka tidak mengulangi perbuatan yang merugikan orang banyak.

Selain itu, juga terorisme diberikan perlakuan yang baik sebagai warga negara Indonesia.

"Dengan persuasif ini diharapkan ke depan sudah tidak ada lagi terorisme di Banten," kata Atut saat menghadiri HUT ke-60 Satuan Polisi Pamong Praja.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, KH Syatibi Hambali mengatakan, pihaknya terus mengoptimalkan pembinaan dengan para mubalig, pengasuh pondok pesantren dan kiyai.

Pembinaan tersebut untuk menyampaikan ajaran agama yang benar terhadap masyarakat.

Selama ini, masyarakat Kabupaten Lebak tidak ada terlibat terorisme.

"Jika ada terorisme seperti Jaja yang ditembak mati di Aceh Besar bukan warga Lebak, melainkan warga Bandung," katanya. (Ant/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010