Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa dinamika global dan regional kemungkinan besar masih akan mempengaruhi nilai tukar rupiah pada beberapa waktu ke depan.

"Negara-negara yang terkena krisis akan melakukan exit strategy yang akan mulai dilakukan pada kuartal II 2010 nanti," kata Sri Mulyani dalam Economic and Political Outlook 2010 Citi Indonesia di Jakarta, Kamis.

Ia menyebutkan, dampak dari krisis beberapa waktu lalu menyebabkan anggaran negara negara-negara yang terkena krisis mengalami masalah yaitu defisit yang sangat besar.

"Amerika bilang belum melakukan exit strategy tapi sebenarnya APBN mereka sudah berdarah-darah," katanya.

Di sisi regional, menurut Menkeu, saat ini juga terjadi pertarungan antara mata uang dolar AS dengan mata uang China. China saat ini menguasai dolar AS dalam jumlah sangat besar.

Menurut dia, dua kekuatan ini sedang mencari keseimbangan baru yang akan memberikan dampak ke global dan regional termasuk ke Indonesia. "Berbagai dinamika itu kemungkinan akan memberikan risiko terhadap exchange rate kita," kata Sri Mulyani.

Sementara itu mengenai kebijakan ekonomi yang akan ditempuh selama 2010, Menkeu mengatakan, tidak ada kebijakan ekonomi yang akan mengejutkan.

Ia menyebutkan, tahun 2010 merupakan momentum mempertahankan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. "Tema 2010 seperti disampaikan presiden adalah upaya debottlenecking and acceleration melalui berbagai instrumen," kata Menkeu.
(ANT/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010