Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS) berharap kunjungan Presiden Barack Obama ke Indonesia akan membantu dalam memacu reformasi guna meningkatkan perdagangan RI.

"Nasionalisme ekonomi, peraturan yang tidak pasti dan sengketa-sengketa investasi yang tak terselesaikan, menimbulkan  jeda bagi perusahaan-perusahaan Amerika yang ingin berbisnis di Indonesia," Kata Menteri Perdagangan AS Gary Locke dalam pidato pada hari Rabu seperti diberitakan Reuters.

Menurut dia, guna  meningkatkan perdagangan, "menjadi kewajiban Indonesia untuk menciptakan reformasi yang berorientasi pasar sehingga Indonesia akan menjadi pasar yang lebih menarik, bukan hanya untuk perusahaan-perusahaan AS, tetapi juga bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia."

"Mengembangkan perdagangan dengan Indonesia adalah bagian dari rencana luas presiden untuk menciptakan lapangan kerja di dalam negeri dengan cara memperbesar akses pasar di luar negeri."

RI dan AS dijadwalkan akan menandatangani  kesepakatan  "kemitraan komprehensif", Locke menyebutnya sebagai "cetak biru kerjasama pada semua bidang".

Perdagangan dua arah antara AS- RI tahun lalu hanya 18 miliar dolar sedangkan nilai perdagangan AS dengan seluruh kawasan Pasifik mencapai 788 miliar dolar pada 2009.

"Bahkan, nilai perdagangan Indonesia dengan AS lebih kecil dibandingkan tetangganya di ASEAN seperti Singapura, Malaysia dan
Thailand,"kata Locke. Menteri perdagangan tersebut akan memimpin misi dagang energi bersih ke Indonesia pada bulan Mei.

Nilai ekspor AS ke RI tahun lalu 5,1 miliar dolar, tertinggi di bidang pesawat sipil dan pertanian seperti kedelai, pakan hewan dan kapas.

Impor AS dari RI nilainya 12 miliar dolar pada tahun lalu, di antaranya dari pakaian dan tekstil, furnitur, barang elektronik, peralatan komputer dan kopi.

Perdana Menteri Cina Wen Jiabao akan berkunjung ke Indonesia beberapa pekan setelah kunjungan Obama.

Locke membantah pendapat bahwa kunjungan Obama maupun Wen Jiabao menunjukkan adanya rebutan pengaruh Washington dan Beijing.

"Saya tidak punya pikiran bahwa kunjungan-kunjungan ini dirancang untuk bersaing satu sama lain, "kata Locke.

Tapi Ernie Bower, direktur kawasan Asia Tenggara di Center for Strategic and International Studies, berpendapat dirinya melihat ada persaingan sehat antara AS dan China untuk merebut "hati dan pasar" di Asia Tenggara.

Cina "benar-benar melakukan strateginya" ke Indonesia dengan memberi bantuan saat krisis keuangan Asia pada akhir 1990-an sedangkan kunjungan Obama membantu dalam membangun keterlibatan AS bagi kawasan yang stategis tersebut, kata Bower.

Tapi Indonesia masih harus mengerjakan banyak hal sebelum  siap bergabung dalam rencana pasar bebas dengan AS, kata Mark Orgill, manajer Indonesia pada AS-ASEAN  Business Council.(A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010