Lebak (ANTARA News) - Jenazah Jaja alias Pura Sudarma aliar Umar Yusuf tersangka terorisme masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur belum bisa dibawa oleh keluarganya ke Sajira Barat Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak.

"Kami minta kepolisian segera menyerahkan jenazah Jaja ke keluarga untuk dimakamkan di kampung halaman, jika sudah cocok hasil hasil tes asam inti tubuh DNA (deoxyribonucleic acid)," kata Bambang Sencaki, salah seorang kerabatnya di Desa Sajira Barat, Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak, Banten, Kamis.

Dia mengatakan, keluarga sudah mendatangi Rumah Sakit Polri untuk mengambil jenazah Jaja yang mati tertembak dalam penyergapan di Aceh Besar, Jumat (12/3) lalu.

Namun, pihak Rumah Sakit Polri Jakarta belum mengizinkan untuk menyerahkan jenazah Jaja ke keluarganya.

Menurut dia, keluarga Jaja terdiri dari kakak dan adik kandung serta isteri untuk membawa jenazah jika sudah dipastikan positif hasil tes DNA.

Pengambilan jenazah tersebut dipastikan pada Jumat (19/3) untuk bisa dimakamkan di kampung halaman.

Masyarakat Sajira Barat sudah siap menunggu kedatangan jenazah untuk segera dimakamkan secara Islam.

"Saya kira jika sudah dinyatakan positif hasil tes DNA diharapkan segera dimakamkan," katanya.

Selama ini, warga sudah mempersiapkan untuk melakukan penggalian lubang makam di tempat yang tidak jauh dengan kediaman rumah almarhum orang tua Jaja.

Lokasi pemakaman bersebelahan dengan kedua orangtua Jaja yakni M Yusuf dan Nuraeni.

Sementara itu, suasana kediaman Jaja di Desa Sajira Barat Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak tampak ramai didatangi warga luar daerah menggunakan pakaian jubah putih dan hitam juga wanita memakai cadar.

Mereka datang dari kelompok Jakarta, Sukabumi, Pandeglang, Bogor dan Bandung.

"Saya berharap hari Jumat jenazah Jaja bisa dikuburkan karena Islam melarang berhari-hari," kata Ketua Rukun Tetangga setempat, Dade di Desa Sajira Barat Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak.(Ant/R009)


Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010