Lahat, Sumsel (ANTARA News) - Sebanyak 18 ekor kerbau yang diliarkan oleh warga Desa Sekendal, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan (Sumsel), mati diduga akibat keracunan makanan.

Menurut informasi warga setempat, Minggu, kerbau yang sudah berumur sekitar dua atau tiga tahun tersebut mengalami gejala keracunan makanan, seperti tidak dapat bergerak, tidak mau makan, dan menceret. Beberapa jam kemudian, hewan yang lebih suka hidup di daerah berair ini mati.

Namun, sebagian bagi pemilik yang sudah memahami keadaan itu langsung memotongnya. "Kami hanya mengambil dagingnya saja, sedangkan isi dalam semuanya dibuang. Khawatir ikut keracunan," ujarnya.

Ia menjelaskan kerbau itu sebetulnya milik warga setempat, namun penggembalaannya tidak dilakukan dengan baik, hanya dibiarkan bebas liar di dalam hutan.

"Kalaupun ingin ditangkap, mereka menggunakan jeratan atau ditembak. Hingga kini tercatat 18 ekor kerbau liar milik warga yang dilepas di dalam hutan Desa Sekendal, Kecamatan Pajar Bulan, mati mendadak," kata Alek, warga setempat.

Kendati demikian, dia mengaku tidak tahu penyebab belasan ekor kerbau itu mati mendadak.

"Kalau melihat ciri-cirinya, kuat dugaan akibat racun yang ditaburkan di rumput sekitar kerbau tersebut. Selama ini jarang sekali terjadi kerbau liar mati secara serentak. Kalaupun ada, biasanya karena dimakan binatang buas, seperti harimau atau macan," kata dia lagi.

Kalaupun ada kejadian itu, lanjut dia, tidak mungkin sekali binatang buas itu sampai makan kerbau yang jumlahnya belasan ekor. "Paling tidak hanya satu atau dua ekor saja," ujarnya.

Meskipun kerbau liar, kata dia, masih ada pemiliknya. "Hanya saja tidak dilakukan pemeliharaan dengan baik, dibiarkan hidup liar di hutan belantara. Kalaupun diperlukan untuk dijual, baru ditangkap dengan menggunakan perangkap dari tali," ujarnya.

Camat Pajar Bulan, Kabupaten Lahat, Sundari, didampingi Sekcam Nasution, membenarkan banyak kerbau liar yang mati milik warga daerah tersebut. Namun, pihaknya belum bisa memastikan kerbau itu mati akibat keracunan atau sebaliknya.

"Kami akan panggil perangkat desa setempat untuk mengetahui dengan jelas penyebab belasan ekor kerbau milik warga Desa Sekendal yang mati mendadak itu," katanya.

Jika ada indikasi unsur kesengajaan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian sektor (polsek) setempat agar kasus itu segera diusut. (U005*B014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010