Gaza, (ANTARA News)- Para pejuang Palestina di Jalur Gaza melancarkan serangan-serangan roket di Israel selatan, setelah Israel mengumumkan gencatan senjata sepihak beberapa jam sebelumnya  dan HAMAS berjanji akan mengabaikannya.

Paling tidak lima roket  diluncurkan dan empat menghantam  lokasi-lokasi terbuka dekat kota Sderot, Israel," kata juru bicara militer Israel , yang kemudian mengumumkan pesawat menyerang lokasi tempat roket-roket itu ditembakkan.

Seorang warga Palestina tewas akibat dibunuh pasukan Israel dekat kota Khan Younis  setelah bom-bom mortir ditembakkan dari daerah itu, kara para pekerja medis , yang mengidentikasi korban  sebagai seorang sipil.

Ia adalah korban pertama dalam bentrokan senjata  sejak Israel menghentikan serangan 22 hari  di Gaza mulai pukul 02.00 waktu setempat (07.00 WIB) Minggu  yang mengatakan mereka mencapai semua tujuan mereka tetapi penarikan pasukan tergantung pada penghentian serangan roket HAMAS.

"Musuh gagal menghentikan serangan-serangan roket dan peluru-peluru itu masih  mencapai jauh kedalam daerah Zionis," kata pejabat HAMAS Mushri al Masri.

Kematian ribuan warga sipil Palestina  dan meningkatnya kehancuran dan kesulitan hidup di Jalur Gaza  mendapat kecaman keras Internasional terhadap Israel untuk menghentikan serangan yang paling banyak menimbulkan korban jiwa di wilayah itu dalam puluhan tahun belakangan ini.

Presiden Mesir Hosni Mubarak  mengundang para pemimpin Eropa untuk menghadiri satu KTT  di kota wisata Laut Merah, Sharm el Sheikh Mesir, Minggu dalam usaha mendukung gencatan senjata sepihak itu walaupun Israel mengelakkan usaha-usaha Mesir untuk mencapai satu penghentian perang  yang dirundingkan dengan HAMAS.

Dalam komentar-komentar kepada kabinetnya setelah serangan roket Minggu itu , PM Israel Olmert menyebut  gencatan senjata itu sebagai goyah dan mengancam akan menanggapi dengan keras setiap serangan HAMAS.

HAMAS  mengatakan pihaknya tidak akan menyetujui kehadiran pasukan Israel di Jalur Gaza dan akan "terus melakukan perlawanan terhadap mereka".

Beberapa jam setelah gencatan senjata itu  serdadu-serdadu Israel bergerak keluar dari kota Beit Lahiya , Gaza utara , satu daerah yang oleh para pejuang  digunakan sebagai tempat penembakan roket ke Israel.

Ambulans mengangkut lebih dari 40 mayat , sebagian besar mereka para pejuang , yang ditemukan dari reruntuhan  gedung-gedung dan daerah-daerah terbuka  di dan sekitar Beit Lahiya, kata para pejabat polisi HAMAS dan kesehatan.

Satu kelompok tank Israel  dan tentara , beberapa  diantaranya membawa bendera-bendera Israel, mundur dari Jalur Gaza untuk apa yang mereka sebut "beristrahat dan santai".

Akan tetapi beberapa tank tetap berada di satu posisi sekitar 100 meter  di pinggir Gaza  dari perbatasan itu sementara yang lainnya tetap digelar di ujung timur kota Gaza.

Tank-tank juga terlihat di bekas permukiman Yahudi  Netzarim , yang tetap memisahkan  Jalur Gaza dalam dua bagian.

Dalam satu pesan yang disiarkan dari sebuah alat pengeras suara  di sebuah masjid Gaza, HAMAS mengatakan  pihaknya "mengucapkan selamat kepada rakyat kita atas kemenangan ini yang dicapai rakyat  dan perlawanan mereka, terutama pada Brigade Al Qassam  yang memaksa pasukan pendudukan mundur".

Gerakan Jihad Islam  mengatakan: "Perang akan berlanjut selama satu tentara atau satu tank Israel tetap berada di tanah yang kita cintai".

Dalam aksi kekerasan pertama yang dilaporkan setelah gencatan senjata itu  berlaku, para pejuang HAMAS menembak pasukan Israel dekat kamp pengungsi Jabalya , kata seorang juru bicara militer Israel. Angkatan udara dan darat Israel balik membalas serangan itu.

Israel melancarkan serangan--serangan udara terhadap Jalur Gaza sejak 27 Desember dan pasukan darat memasuki  wilayah itu  sepekan kemudian  dan mengatakan tujuan utama tindakan itu adalah menghentikan serangan roket HAMAS  yang menewaskan 18 orang di Israel dalam delapan tahun sebelumnya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009