Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta Selasa sore berada pada 9.112/9.122 per dolar AS, menguat 58 poin dari posisi penutupan Senin 9.170/9.180.

Pembelian rupiah oleh pelaku asing memicu rupiah menguat, namun kenaikannya relatif lebih kecil dibanding sesi sebelumnya, kata Analis Valas PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, Selasa.

Rully Nova mengatakan, aksi beli rupiah dipicu oleh melemahnya dolar di pasar regional akibat krisis keuangan Yunani yang tak menentu.

Meski demikian rupiah masih belum bergerak maju sejak awal pekan ini masih bertengger di level 9.100 per dolar, ucapnya.

Menurut dia, peluang rupiah kembali menguat menuju ke angka 9.000 per dolar masih besar, karena sentimen positif pasar masih mendukung.

"Kami optimis pasar akan tetap positif dan memicu mata uang Indonesia kembali berada di bawah angka 9.000 per dolar," katanya.

Rupiah pada hari sebelumnya sempat melemah hingga mendekati 9.200 per dolar karena memburuknya saham regional akibat melemahnya saham-saham AS di pasar.

Bank Indonesia (BI) untuk sementara tidak akan menaikkan suku bunga sebagaimana yang dilakukan bank sentral di sejumlah negara.

Rully Nova mengatakan, pemerintah sebelumnya meminta perbankan harus meningkatkan kreditnya sebesar 20 persen dan menurunkan suku bunga kredit agar sektor riil tumbuh lebih baik.

(T.h-CS/S026)


Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010