Semarang (ANTARA News) - Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang (PSIS) hanya membawa 13 pemain saat menghadapi tuan rumah, Persidafon Dofonsoro Papua, pada laga lanjutan Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama Grup II, Jumat (26/3), karena keterbatasan dana.

Manajer Tim PSIS, Setyo Agung Nugroho, di Semarang, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya hanya membawa dua ofisial, yaitu pelatih Hanafing dan Suyatno.

"Kami hanya memberangkatkan 13 pemain saja. Bagaimana lagi, anggaran kami terbatas," kata Setyo Agung yang sukses mengantarkan PSIS juara Liga Remaja Piala Suratin 2004.

Ia menyebutkan biaya transportasi dari Semarang-Dofonsoro pulang-pergi sebesar Rp16 juta.

Menurut dia, apabila 11 pemain turun ke lapangan, maka hanya menyisakan dua pemain di bangku cadangan. Bahkan, timnya hanya membawa seorang kiper, yaitu Basuki Setyobudi pada laga tersebut.

Manajemen berharap pemainnya berhati-hati agar tidak cedera karena pemain penggantinya hanya dua orang.

Meskipun demikian, lanjut dia, pemain tetap tampil "fight". "Bermain hati-hati tidak berarti takut, tetapi jangan sembarangan dan menghindari permainan kasar," katanya.

Ia menambahkan, usai bertanding melawan Persidafon Dofonsoro, tim Mahesa Jenar akan bertolak ke Gresik untuk menghadapi tuan rumah Gresik United, Selasa (30/3).

"Kami akan menambah pemain dari Semarang untuk diberangkatkan ke Gresik," katanya.

Soal siapa yang akan diberangkatkan ke Gresik, kata dia, akan dilihat nanti dengan mempertimbangkan cedera atau akumulasi kartu kuning.

"Lawan Gresik, kami akan ganti pemain yang bugar dari Semarang," katanya.

Pada pertandingan putaran pertama di Stadion Jatidiri Semarang beberapa waktu lalu, PSIS hanya bermain imbang melawan Persidafon, 1-1. Gol PSIS saat itu dicetak Imral Usman pada menit ke-21, sedangkan gol Persidafon dicetak Javier Rocha pada menit ke-62.

Persidafon saat ini berada pada urutan ketiga klasemen sementara Grup II dan berpeluang maju ke babak delapan besar untuk membuka peluang promosi ke Liga Super, sedangkan PSIS berada pada urutan keenam.

(T.H015/D007/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010