Padang (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang mengingatkan nelayan di perairan Sumatra Barat (Sumbar) mewaspadai gelombang setinggi 1,5 hingga dua meter yang berpotensi terjadi sepanjang Jumat (26/3).

Analis BMKG Padang Rendy Irawadi di Padang, Kamis menyebutkan di perairan pantai Sumbar sepanjang Jumat berpotensi terjadi gelombang laut setinggi 1,5 hingga dua meter, sehingga perlu diwaspadai terutama oleh nelayan tradisional.

Sedangkan ketinggian gelombang di perairan Samudra Hindia sebelah Barat Kepulauan Mentawai, diperkirakan mencapai 2,5 meter, dan ini bisa berbahaya bagi perahu bermesin termasuk tongkang.

Sementara itu, cuaca di wilayah pesisir pantai Barat Sumbar, sepanjang Jumat umumnya berawan dan berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Angin bertiup dari Timur hingga Tenggara dengan dengan kecepatan antara lima hingga 25 kilometer per jam.

Ia menyebutkan cuaca daratan Sumbar sepanjang hari itu umumnya berpeluang hujan dengan intensitas ringan pada pagi hari, cerah berawan pada siang hari.

Jujan berpotensi terjadi pada sore hingga malam dan dinihari dengan intensitas ringan hingga sedang.

Angin bertiup dari Timur Laut hingga Timur dengan kecepatan antara lima hingga 24 km per jam.

Kabupaten/kota di Sumbar berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan sampai sedang yang meliputi Kota Padang, Padangpariaman, Pesisir Selatan dan Tanahdatar.

Kemudian Kota Padangpanjang, Bukittinggi, Kabupaten Agam, Limapuluh Kota, Solok, dan Solok Selatan.

Sedangkan yang berpotensi terjadi hujan ringan di wilayah Kabupaten Sijunjung, Dharmasraya, Pasaman dan Pasaman Barat.

Suhu udara rata-rata antara 19 hingga 31 derajat Celcius. Kelembaban udara antara 60 hingga 94 persen.

Sementara itu, pada Kamis malam wilayah Kota Padang diguyur hujan, sehingga sejumlah ruas jalan digenangi air.

Bahkan sejumlah perumahan yang menjadi langganan banjir digenangi air setinggi sekitar satu mater, di antaranya Arai Pinang, Kecamatan Lubuk Begalung. (SA/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010