Cirebon (ANTARA News) - Tiga pekerja penambang pasir di galian C Kelurahan Cibogo Kecamatan Harjamukti, Cirebon, tewas tertimbun longsoran tebing saat sedang bekerja, Kamis (25/3).

"Sebenarnya truk yang sedang diisi ketiga pekerja tersebut sudah penuh, dan mereka sedang berkemas untuk pulang. Namun saat mereka sedang membenahi peralatan kerja mereka tiba-tiba tebing setinggi 10 meter lebih di atasnya runtuh dan menimpa mereka," kata Yono salah seorang warga Cibogo, Jumat.

Ketiga korban adalah Nana (32), warga Kampung Kedung Krisik, Dedi (35), warga Kampung Suket Duwur Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, dan seseorang yang biasa dipanggil Babeh (34), warga Kampung Cibogo yang hingga sekarang belum berhasil ditemukan jasadnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, tewasnya tiga penambang tersebut akibat runtuhnya tebing cadas terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.

Namun, sopir truk tersebut, Ujang, berhasil selamat dan dia langsung memberitahu warga tentang kejadian tersebut.

Berdasarkan informasi Ujang, warga kemudian bergotong royong berusaha mengeluarkan korban dari timbunan pasir dan batu cadas.

Setelah hampir dua jam menggali, akhirnya dua jasad korban berhasil ditemukan yaitu Dedi dan Nana. Sedangkan jasad Babeh, hingga pukul 21.00 WIB masih belum dapat ditemukan.

Lokasi galian itu sempat diguyur hujan sehingga beresiko longsor susulan kembali terjadi, sehingga pencarian pun akhirnya terpaksa dihentikan dan rencananya akan dilanjutkan Jumat ini.

Kasat Reskrim Polresta Kota Cirebon AKP Hendri Soelistiawan di lokasi kejadian mengatakan, tewasnya ketiga penambang tersebut murni akibat kejadian alam dan tidak ada unsur kesengajaan. Namun pihaknya tetap akan menangani kasus tersebut mengingat lokasi tambang yang ilegal.

"Kami akan menyelidiki tewasnya ketiga pekerja tambang tersebut," katanya singkat.

Sebagai informasi meskipun kawasan galian C di Desa Cibogo dan sekitarnya sudah resmi ditutup oleh Pemkot Cirebon dan sudah banyak memakan korban, namun sebagian warga setempat masih berani menggantungkan hidup dari menggali pasir di lokasi tersebut. (Y003/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010