Sirte, Libia (ANTARA News/AFP) - Para pemimpin Arab akan minta negara-negara, yang paspornya digunakan terkait dengan pembunuhan seorang pejabat Hamas di Dubai, untuk membantu mengejar dan menangkap pelakunya, menurut rancangan resolusi pada pertemuan puncak mereka di Libia.

Sebuah salinan rancangan itu, dilihat oleh AFP, Rabu, mengutuk pembunuhan Januari lalu atas Mahmud al-Mabhuh, seorang pendiri sayap militer gerakan Islam Hamas, sebagai "tindakan kriminal dan teroris".

"Semua negara yang khawatir mesti bekerja sama dengan dinas keamanan Uni Emirat Arab untuk mengejar dan menangkap serta membawa ke pangadilan geng kejahatan itu sesuai dengan hukum dan perjanjian internasional," naskah itu terbaca.

Para pemimpin Arab, yang akan mengadakan pertemuan puncak di kota Sirte di dekat pantai Libia pada Sabtu dan Ahad, juga mengutuk pembunuhan itu sebagai "pelanggaran atas kedaulatan dan keamanan UAE", dalam naskah tersebut.

Badan intelijen Israel Mossad secara luas telah dituduh melakukan pembunuhan Mabhuh, termasuk oleh media di Israel, meskipun negara Yahudi itu menolak untuk mengkonfirmasi keterlibatanya.

Polisi Dubai pada Februari mengeluarkan nama dan foto para tersangka yang melakukan perjalanan dengan paspor Barat yang diduga diberikan pada anggota-anggota regu pukulnya yang membunuh Mabhuh.

Pada Selasa, Inggris telah mengusir seorang diplomat Israel karena penggunaan paspornya, ketika penyelidikan masih berlangsung di sejumlah negara lainnya. (S008/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010