Medan (ANTARA News) - Sejumlah pawang ular dari Pulau Jawa dikerahkan untuk mencari ular phyton besar yang memangsa M. Zakaria (13), pelajar SMP PGRI, di Sungai Tembung di Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumbar, Kamis siang (18/3) lalu.

Mino (58) warga Desa Tembung, Jumat, mengatakan, pawang ular yang didatangkan dari Pulau Jawa itu berasal dari Pati Jawa Tengah dan Yogyakarta dan mereka memulai pencarian, Jumat.

Selain pawang ular dari Pulau Jawa ada juga pawang ular dari Bukit Tinggi, Deli Serdang dan sejumlah daerah lainnya di Sumut.

Pawang ular tersebut sengaja turun ke Desa Tembung atau sekitar lebih kurang 15 Km arah Barat Kota Medan, karena hingga sekarang ular yang menggigit korban Zakaria itu, belum juga ditemukan dan tidak diketahui keberadaaannya.

"Masyarakat akhir-akhir ini semakin cemas dan takut keluar rumah atau mencuci pakaian di Sungai Tembung, karena belum ditangkapnya ular yang membunuh pelajar SMP PGRI kelas satu itu," kata Mino yang mengaku hampir 40 tahun lamanya tinggal di DAS Sungai Tembung.

Selanjutnya, ia menjelaskan, sejumlah pawang ular dan puluhan warga Tembung terpaksa melakukan perbuaruan ular itu hingga malam dan pagi harinya, namun belum diketahui dimana bersembunyinya ular tersebut.

"Jumat ini, (26/3) sudah memasuki hari kedelapan pencaharian ular yang diduga bersembunyi di lokasi terowongan ditumbuhi semak belukar merupakan tempat pembuangan limbah milik PT Panca Pinang sekitar 50 meter jaraknya dari Sungai Tembung itu," katanya.

Pecaharian ular tersebut difokuskan di lokasi tempat pembuangan limbah milik PT Panca Pinang itu, karena saluran terowongan milik pabrik tersebut ditumbuhi semak belukar.

Selain itu, tempat tersebut tertutup dan kemungkinan dijadikan sarang atau berkembang biaknya binatang melata tersebut.

"Jadi, sampai saat ini, lokasi pabrik tersebut terus menjadi sasaran pantauan bagi pawang ular maupun warga Tembung yang menjadi relawan untuk mencari ular yang saat ini menghilang dan tidak diketahui tempat persembunyiannya," ujar Mino.

M.Zakaria (13) pelajar SMP PGRI Tembung itu, Kamis sore meregang nyawa akibat dipatok ular besar diperkirakan sepanjang 7 meter itu, ketika korban sedang lagi mandi-mandi dengan temannya di Sungai Tembung itu.

Di lokasi kejadian korban yang dililit ular ganas itu, persis sekitar 200 meter jaraknya di belakang Masjid Djamik Al- Djihad di Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan.

Zakaria sempat dililit ular itu sebanyak empat kali, sehingga badannya remuk dan tewas di tempat kejadian. Ular itu nyaris menelan korban yang sudah tidak berdaya, sebelum akhirnya terlepas setelah beberapa warga menombak badan dan kepala ular tersebut dengan bambu runcing.

Kemudian, Jumat, (19/3) sekitar pukul 19:30 WIB, masyarakat juga digemparkan dengan ditemukannya seekor ular besar panjang enam meter di Sungai Tembung oleh pawang ular yang dibantu masyarakat, namun teryata ular tersebut bukan yang memangsa Zakaria.

Namun ular tersebut adalah teman dari ular yang memangsa Zakaria pelajar SMP PGRI Tembung.Ular yang memangsa Zakaria memiliki kulit agak hitam dan berukuran hampir mencapai 7 meter, serta badannya ada luka bekas tusukan bambu runcing.

Sementara itu, ular yang ditangkap itu warnanya bersih dan tidak ada tanda-tanda luka di tubuhnya.Warnanya bercorak batik.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010