Blora (ANTARA News) - Warga Desa Semanggi, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng), diminta waspada, mengingat semburan gas liar di sumur Pertamina P-4 Semanggi, hingga Jumat (26/3) pagi, belum teratasi.

"Kami memang mengimbau kepada warga sekitar lokasi untuk tetap waspada karena yang semburan gas tersebut cukup berbahaya," kata Camat Jepon, Sugeng, di Blora, Jumat.

Selain meminta untuk tetap waspada, katanya, masyarakat juga diimbau untuk tidak asal membakar sampah atau tindakan yang bisa memunculkan api guna menghindari terjadinya kebakaran, mengingat gas tersebut mudah diterpa angin.

"Jarak antara lokasi semburan gas dengan pemukiman warga memang jauh, yakni sekitar 1 kilometer. Tetapi, demi keamanan warga kami imbau untuk tetap waspada," katanya.

Terkait dengan imbauan tersebut, pihaknya juga berkoordinasi dengan kepala desa (Kades) setempat. "Kades setempat sudah mengimbau warganya untuk tetap waspada dan jangan membakar sampah secara sembarangan," katanya.

Saat ini, katanya, pihak Pertamina berupaya melakukan pemadaman semburan gas dengan lumpur. "Kami berharap, semburan lumpur tersebut bisa berakhir, sehingga warga tidak mengalami kecemasan," katanya.

Sebelumnya, salah satu warga Semanggi, Slamet yang dikenal sebagai tokoh desa setempat mengingatkan, warga untuk selalu waspada, mengingat semburan gas liar dinyatakan berbahaya.

Suara dentuman keras dan semburan gas warna putih ke udara, terdengar dan terlihat jelas dari jarak hingga dua kilometer.

Sebelumnya, pihak Pertamina Region Jawa Blok Cepu menjelaskan, penanganan semburan gas tersebut membutuhkan waktu sekitar sepekan untuk mengatasi gas liar tersebut dengan mendatangkan peralatan dan tim ahli dari Cirebon, Jawa Barat.

Semburan gas terjadi di sumur P-4 Semanggi milik Pertamina sejak Rabu (24/3) pukul 16.05 WIB, dan sempat membuat puluhan kepala keluarga (KK) di Desa Semanggi khawatir.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, semburan gas di sumur P-4 Semanggi terjadi pada pukul 16:05 WIB, saat sedang dilakukan kerja ulang ganti lapisan sumur baru dengan kedalaman 600 meter lebih untuk dilakukan perbaikan.

Tim yang melakukan perbaikan di rig AB-100 saat menembakkan bahan pelapis (proporasi) pada lapisan dalam sumur yang ternyata pecah, mereka lari berhamburan setelah terjadi semburan gas liar menyembur tinggi.

Selanjutnya dilakukan persiapan penembakan "cementing materials" (bubur semen dicampur bahan aditif) yang berfungsi untuk penyemenan selubung sumur (cementing of wells), sebagai salah satu langkah untuk mendukung penghentian semburan gas.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Nglobo, Kecamatan Jiken, Blora, yang berdekatan dengan Desa Semanggi, Purwaningsih mengakui, mendengar suara semburan gas yang ada di Desa Semanggi.

"Suaranya memang terdengar hingga ke desa kami, tetapi tidak terlalu keras," katanya.

Ia mengakui, suara seperti itu biasa didengar, mengingat di Desa Lobo dan Semanggi terdapat sejumlah sumur serupa milik Pertamina.

"Sebagian besar warga memang tidak terlalu khawatir dengan kejadian di Desa Semanggi, karena kondisi demikian sudah biasa terjadi. Demikian halnya suara dentuman biasa didengar," katanya.
(U.KR-AN/A035/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010