Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman kembali berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu (21/10/2020), memperpanjang penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, dengan acuan Indeks DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt terpangkas 1,41 persen atau 179,31 poin, menjadi menetap di 12.557,64 poin. Indeks DAX 30 merosot 0,92 persen atau 117,71 poin menjadi 12.736,95 poin pada Selasa (20/10/2020), setelah melemah 0,42 persen atau 54,33 poin menjadi 12.854,66 poin pada Senin (19/10/2020), dan terangkat 1,62 persen atau 205,24 poin menjadi 12.908,99 poin pada Jumat (16/10/2020).

Baca juga: Saham Jerman kembali merosot dengan indeks DAX terpangkas 0,92 persen

Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen Indeks DAX 30, sebanyak 27 saham mengalami kerugian dan hanya tiga saham yang berhasil mencatat keuntungan.

Perusahaan jasa pengiriman makanan daring multinasional Eropa, Delivery Hero, mengalami kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan nilai sahamnya kehilangan 3,98 persen.

Baca juga: Saham Inggris berbalik jatuh, Indeks FTSE 100 anjlok 1,91 persen

Diikuti oleh saham produsen mesin pesawat terbang MTU Aero serta perusahaan kimia dan farmasi multinasional Bayer, yang masing-masing turun 3,10 persen dan 2,57 persen.

Sementara itu, perusahaan Jerman yang memproduksi berbagai bahan baku berbahan dasar poliuretan dan polikarbonat, Covestro, mencatat keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya bertambah 0,49 persen.

Baca juga: Saham Singapura merosot lagi, Indeks Straits Times turun 0,12 persen

Disusul oleh saham perusahaan farmasi Merck dan perusahaan kimia multinasional Linde, yang masing-masing naik 0,36 persen dan 0,33 persen.

Perusahaan perangkat lunak multinasional SAP merupakan saham yang paling aktif diperdagangkan sepanjang hari, dengan nilai transaksi mencapai 305,19 juta euro (361,71 juta dolar AS).

Baca juga: Saham Malaysia kembali ditutup jatuh, Indeks KLCI anjlok 1,23 persen
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020