Lumajang (ANTARA News) - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) berencana melakukan survei jalur pendakian Gunung Semeru (3.676 mdpl) pada awal April mendatang, sebelum jalur pendakian tersebut dibuka untuk para pendaki.

Kepala Bidang TNBTS Wilayah II di Lumajang, Anggoro Dwi Sujiharto, Sabtu, mengatakan, petugas TNBTS bersama tim SAR kabupaten akan melakukan survei untuk membersihkan jalur pendakian setelah ditutup selama tiga bulan (Januari-Maret).

"Membersihkan jalur pendakian bertujuan untuk mempermudah para pendaki pemula melakukan pendakian supaya tidak tersesat," kata Anggoro saat dihubungi ANTARA.

Selain melakukan survei, lanjut dia, petugas TNBTS juga membersihkan rumput dan semak-semak yang menutupi jalur pendakian, sehingga pendaki bisa mengikuti jalur pendakian sesuai dengan petunjuk TNBTS.

"Beberapa rambu yang rusak akan diperbaiki supaya pendaki mudah melakukan pendakian ke Mahameru (puncak Semeru) nantinya," ucapnya.

Ia menjelaskan, TNBTS Wilayah II Lumajang akan melakukan koordinasi dengan petugas Pos Pantau Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, terkait dengan rencana pembukaan jalur pendakian.

"Kami selalu koordinasi dengan petugas PPGA Semeru dan konsultasi kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung, sebelum membuka jalur pendakian Semeru," paparnya.

Ia mengakui, banyak pendaki yang menelpon dan menanyakan kepada TNBTS tentang kapan jalur pendakian ke gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu dibuka, karena sudah tiga bulan jalur pendakian ditutup untuk pemulihan ekosistem Semeru.

"TNBTS akan melakukan rapat koordinasi lebih dulu, sebelum membuka jalur pendakian Gunung Semeru untuk masyarakat umum," tutur Anggoro.

Kendati demikian, kata Anggoro, TNBTS masih belum bisa menentukan kapan kepastian jalur pendakian Semeru akan dibuka.

Pihaknya berharap, jalur pendakian bisa dibuka untuk para pendaki pada pekan ketiga bulan April 2010, asalkan mendapat rekomendasi dari PVMBG.
(T.C004/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010