Jakarta (ANTARA News) - Bagi sebagian masyarakat Indonesia kegiatan investasi di bidang saham masih dipandang sebagai hal yang menakutkan karena masih adanya anggapan bahwa bursa saham selalu diwarnai intrik dan permainan kotor.

Untuk menepis hal itulah, PT Askap Futures bekerjasama dengan stasiun televisi O Channel memproduksi tayangan bincang-bincang tentang seputar perdagangan berjangka dan bursa secara komprehensif yang bertajuk "Trade and Trend-High Return Manageable Risk".

Direktur PT Askap Futures Lie Ricky Ferlianto di Jakarta, mengatakan, pengaduan atas praktik penipuan yang dilakukan oleh perusahaan pialang yang bergerak di industri perdagangan berjangka komoditas terhadap nasabah mereka, sampai pertengahan 2008, masih terjadi.

"Jumlah dana yang menjadi objek penipuan, menurut pengaduan itu mencapai angka miliaran rupiah," katanya pada peluncuran program "Trade and Trend-High Return Manageable Risk".

Tak hanya karena penipuan, ujarnya, namun banyak pemain saham yang mengalami kehilangan transaksi atau transaksi `lost`mereka karena tidak memahami seluk-beluk perdagangan berjangka secara benar.

Oleh karena itu, menurut dia, melalui acara yang diputar setiap Senin pukul 20.30-21.00 WIB tersebut masyarakat diajak mengetahui perkembangan industri perdagangan berjangka komoditas, peran masing-masing lembaga yang ada dalam industri tersebut maupun peran pelaku pasar berjangka dan saham dalam pengembangan industri ini.

Program yang dipandu Aidil Akbar, seorang praktisi pasar modal dan `wealth financial planner` dan DJ terkemuka Milinka Radisic tersebut akan memberikan info, tips menarik dan pelajaran seputar bagaimana mengelola risiko dalam perdagangan berjangka dan saham, agar terhindar dari kerugian besar.

"Diharapkan masyarakat dapat memahami arti sesungguhnya perdagangan berjangka dan saham lebih komprehensif," katanya.

Sementara itu Malinka menambahkan, acara ini mengajak masyarakat yang belum mengetahui dunia saham dan perdagangan berjangka untuk mempelajarinya dengan cara yang sangat sederhana.

"Ini untuk mengedukasi masyarakat bagaimana investasi yang aman, bagaimana tidak tertipu dan bagaimana memilih pialang," katanya.

"Trade and Trend" rencananya akan diproduksi untuk 15 episode dan telah ditayangkan sejak 8 Maret 2010. (S025/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010