Jakarta (ANTARA News) - Para alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) geram terhadap Gayus Tambunan, mantan mahasiswa perguruan tinggi itu yang sekarang diduga terlibat kasus penggelapan pajak dan melarikan diri ke Singapura.

Menurut alumni STAN angkatan 81 yang juga pengamat pasar modal, Dandossi Matram,  dalam milis alumni STAN sekarang ini penuh dengan bahasan dan celaan atas tindakan Gayus Tambunan karena dianggap telah mempermalukan almamater mereka.

"Para alumni sangat geram kepada Gayus. Selain itu mereka khawatir akan publik men-generalisir seluruh alumni STAN seperti Gayus. Padahal ada sekitar 40 ribu alumni STAN tersebar diberbagai instansi Pemerintahan di seluruh Indonesia yang bekerja dengan idealisme serta tingkat kehidupan yang sederhana," kata Dandossi yang juga moderator milis alumni STAN, di Jakarta Senin.

Sementara alumni STAN lainnya, mantan ketua KPK Amien Sunaryadi, mengaku yakin bahwa citra STAN tidak akan menjadi buruk karena kasus Gayus karena sekolah tinggi itu juga menjadi motor dalam membongkar banyak kasus besar di Indoensia.

Ia yakin masyarakat akan mampu melihat kasus ini sebagai kesalahan Gayus secara pribadi, bukan sebagai alumni STAN. "Kebetulan saja dia (Gayus) alumni STAN," katanya.

Menurut dia, sejak dulu banyak alumni STAN dilibatkan membantu aparat hukum untuk memeriksa kasus-kasus korupsi dan kejahatan keuangan lainnya, baik di kepolisian, kejaksaan dan KPK.

Selain itu, tenaga pemeriksa atau auditor di BPKP dan BPK juga banyak alumni STAN, sehingga tidak tertutup kemungkinan alumni STAN menangkap alumni STAN lainnya.

Amien dan Dandossi sepakat bahwa alumni STAN yang bermasalah harus segera dipecat dari Pemerintahan, dan tidak dimaafkan, serta dihukum seberat-beratnya. Ini diperlukan untuk memberi efek jera kepada Gayus-Gayus lainnya.

Dandossi dan Amien juga menyatakan ketidaksetujuan mereka bahwa reformasi birokrasi gagal karena kasus Gayus.

Jumlah alumni STAN sekarang ini mencapai 40 ribu orang yang tersebar di berbagai unit pemerintahan baik pusat dan daerah. Di KPK sendiri banyak alumni STAN yang bertugas, kata Dandossi, termasuk Wakil Ketua KPK Haryono Umar.

Sedangkan di swasta, ada nama terkemuka seperti Helmy Yahya yang menjadi pengusaha di bidang hiburan, dan Ito Warsito yang kini menjadi Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010