Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Dua pelaku bom bunuh diri menyerang milisi anti-Taliban di Pakistan baratlaut, Senin, menewaskan tiga orang dan mencederai 10 lain, kata sejumlah pejabat.

Seorang penyerang bom bunuh diri berjalan memasuki kantor milisi di Tank, sebuah distrik Provinsi Perbatasan Baratlaut, dan meledakkan dirinya tak lama setelah pertemuan anti-Taliban.

"Seorang sukarelawan tewas dan dua lain cedera. Itu merupakan serangan bom bunuh diri," kata Liaqat Ali, seorang pejabat kepolisian di Tank, kepada AFP melalui telefon.

Seorang pejabat intelijen di Pesahwar mengkonfirmasi insiden itu dengan mengatakan, kantor yang diserang itu milik Qari Misbahhuddin, saudara dari Qari Zainuddin, saingan mantan pemimpin Taliban Pakistan Baitullah Mehsud.

Qari Zainuddin tewas ditembak oleh sejumlah penyerang di wilayah baratlaut pada Juni 2009, sementara Mehsud tewas dalam serangan rudal AS pada Agustus lalu.

Di wilayah utara jauh kawasan suku semi-otonomi Pakistan, serangan bunuh diri kedua menewaskan dua anggota suku yang mencakup seorang sesepuh yang memimpin milisi anti-Taliban di kota Mamoond di distrik Bajaur.

"Dua orang yang mencakup Malik Taj Mohammad tewas dan delapan lain cedera dalam insiden ini. Itu serangan bunuh diri," kata Iqbal Khatok, pejabat pemerintah senior, kepada AFP melalui telefon.

"Malik Taj Mohammad memimpin laskar melawan Taliban di Mamoond," kata Faramosh Khan, pejabat lain pemerintah di daerah itu, kepada AFP.

Lebih dari 3.150 orang tewas dalam serangan-serangan bunuh diri dan pemboman di Pakistan dalam tiga tahun ini. Kekerasan itu dituduhkan pada militan muslim yang menentang persekutuan pemerintah dengan AS.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutu mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaur dan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dari Waziristan Selatan.

Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militan muslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari 2009, militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengit berbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.

Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus 2008, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.

Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. (M014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010