Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Debit Kali Citarum di Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kembali naik dan membuat warga setempat panik karena banjir yang merendam wilayah mereka beberapa hari lalu pun baru saja surut.

"Debit air kembali menunjukan peningkatan yang cukup besar sekitar pukul 11.10 WIB. Informasi itu kami terima dari petugas pengawas Bendung Kali Citarum," ujar Camat Muaragembong, Herman Susilo, kepada ANTARA di Cikarang, Selasa.

Sebelumnya, kata dia, ribuan pengungsi di Desa Pantai Sederhana, Pantai Mekar, dan Jayasakti mulai berangsur kembali ke rumah setelah debit aliran Kali Citarum turun 15 centimeter per hari sejak hari Minggu (28/3) lalu. Bahkan sebagian warga sudah mulai membenahi rumah dan lahan pertanian mereka.

"Namun saat kembali terjadi peningkatan debit akibat wilayah di bagian hulu sungai terjadi hujan, warga kembali panik karena masih trauma dengan situasi sebelumnya," kata Herman.

Dikatakan Herman, Sekitar 2.000 KK yang tinggal di Desa Pantai Bakti dan Pantai Bahagia, hingga kini masih terendam banjir akibat tanggul Kali Citarum di masing-masing wilayah mengalami jebol dengan diameter mencapai 20 hingga 80 meter akibat terdorong arus air.

"Pemerintah Kabupaten Bekasi telah meminta bantuan kepada Pemerintah pusat untuk segera membenahi kerusakan tersebut. Sebab, kerusakan tanggul memang tanggung jawab pemerintah pusat. Ketinggian ideal tanggul harus diatas dua meter dari tanah. Perbaikannya memerlukan penanganan khusus," katanya.

Banjir yang terjadi di wilayah tersebut, kata dia, merupakan yang terparah dialami warga. Sebab, banjir melanda sebanyak lima desa, dan merusak infrastruktur jalan, 11 gedung sekolah, puluhan kantor pemerintahan, dan satu kantor Polsek dengan ketinggian permukaan air mencapai satu hingga dua meter.

"Kami sudah mengimbau seluruh warga bahwa wilayah kami masih termasuk dalam kategori siaga 1 banjir. Saya pribadi belum mengetahu secara pasti kapan musibah ini akan selesai," katanya.

Sementara itu, Solihat (45) warga Desa Pantai Sederhana mengaku resah dengan peningkatan debit air Kali Citarum. "Saya pikir banjir sudah reda, tapi tiba-tiba pak RT melalui pengeras suara di Mushola mengimbau warga untuk waspada terhadap banjir susulan karena ada air kiriman lagi dari Kali Citarum," katanya.

Sehingga, Solihat bersama dengan istri dan empat anaknya bergegas mengamankan barang-barang berharga untuk disimpan di lokasi yang aman dari genangan air. "Air di rumah saya naik lagi sekitar 10 centi meter karena jaraknya hanya sekitar 30 meter dari bantaran kali," katanya.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010