Jambi (ANTARA News) - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi memperkirakan potensi hujan masih akan terjadi di wilayah Provinsi Jambi pada akhir Maret hingga pekan pertama April 2009.

"Dalam sepekan ke depan hingga 4 April, diperkirakan potensi hujan masih cukup besar," kata Koordinator Prakirawan BMKG Jambi Kurnianingsih ketika dihubungi di Jambi, Selasa.

Dari analisa, masih terdapat pusat tekanan rendah di Samudera Hindia Barat Sumatera dan badai sahun tropis di Australia Utara. sehingga terbentuk daerah pumpunan angin di wilayah laut Jawa, Sumatera hingga Maluku.

Pertumbuhan awan dan hujan diprakirakan masih banyak terjadi di Sumatra bagian tengah dan selatan.

Ketika ditanya keterkaitan dengan potensi banjir yang saat ini kembali melanda Kota Jambi dan sekitarnya, Kurnianingsih mengatakan, kemungkinan hujan masih akan menambah debit air Sungai Batanghari.

"Masyarakat harus tetap waspada, karena dengan potensi hujan tinggi akan membuat debit air Sungai Batanghari akan naik dan bajir masih terjadi," katanya.

Selain itu, suhu muka laut juga masih panas, tepatnya di Samudra Hindia Barat Sumatra hingga pantai timur Jambi, sehingga masih memicu pembentukan awan-awan hujan.

Meski pada awal April sudah masuk musim pancaroba, curah hujan masih cukup tinggi.

BMKG Jambi memperkirakan pada awal Mei wilayah Provinsi Jambi dan sekitarnya akan memasuki musim kemarau.

Sedangkan soal potensi terjadinya angin kencang seperti banyak terjadi pada Maret ini, Kurnianingsih mengatakan, potensi itu masih tinggi.

Angin kencang dengan kecepatan di atas normal masih mungkin terjadi akibat proses penyinaran sinar matahari, panas tinggi dan penguapan besar yang dipicu posisi matahari yang masih di Equator.

Soal peringatan BMKG Pusat tentang potensi terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Sumatra bagian selatan, termasuk Provinsi Jambi, ia membenarkannya.

"Memang benar, potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat diiringi angin kencang dan petir masih ada, termasuk di wilayah Jambi," katanya. (YJ/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010