Ciputat (ANTARA News) - Para pedagang di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluh rugi karena turunnya omset sejak adanya tumpukan sampah
di pasar itu yang menyebabkan sepinya pembeli.

"Sejak adanya tumpukan sampah omset dagang saya turun hingga 50 persen, jadi sekarang saya hanya mengandalkan para langganan kalau bukan langganan pasti langsung pergi karena bau busuk sampah yang sangat menyengat," kata Erna Homsiyati Pedagang Sembako yang kiosnya berada di depan tumpukan sampah.

Erna mengungkapkan bahwa pedagang sudah mengadukan masalah ini berulang kali kepada pihak terkait tapi tidak ada tindak lanjut yang berarti, selain itu ia juga
menambahkan jika persoalan sampah sebenarnya semakin tak terurus semenjak peralihan dari pemerintah kabupaten Tangerang ke Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang tak memiliki TPA (Tempat pembuangan Akhir).

"Kalau hujan, air kotor, banjir dan belatung pada naik ke lapak saya jualan, makanya
saya terus kehilangan omset dari 30 hingga 40 persen gara-gara sampah," ujar
Muhammad Iip pedagang perkakas rumah tangga di Pasar Ciputat yang lapaknya tepat berada di belakang gunung sampah.

Ketika ANTARANews melakukan wawancara terhadap seorang pengojek sepeda motor di samping tumpukan sampah memang terasa bau busuk yang sangat mengganggu dan seolah memaksa orang yang melintas untuk menutup hidung.

"Sejak ada sampah penumpang saya berkurang, kalau dulu saya bisa dapet sampai 7 penumpang dan sekarang sejak ada masalah sampah ini cuma bisa 3 orang seharian abis bau dan lalatnya gak tahan," tutur Murkim Agus seorang pengojek yang pangkalannya tepat berada di samping tumpukan sampah.

Para pedagang berharap ke depan masalah sampah ini harus segera ditertibkan karena sudah mengganggu semua pihak. "Masalah sampah itu bukan masalah kecil, kalau sudah seperti ini saya cuma bisa berharap sambil menunggu ada yang mau memperhatikan," tutur Erna.
(yud/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010