London (ANTARA News) - Harga minyak melonjak di atas 85 dolar AS pada Kamis waktu setempat, mendekati puncak Oktober 2008 dalam perdagangan tipis pra-liburan, didorong oleh data manufaktur yang menggarisbawahi pemulihan ekonomi global, kata para pedagang.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Mei, melonjak setinggi 85,10 dolar per barel, tingkat yang terakhir terlihat pada awal Oktober 2008. Kontrak kemudian berdiri di 84,88 dolar, naik 1,12 dolar dari penutupan Rabu.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei juga mencapai tinggi yang sama di 84,04 dolar, sebelum mundur kembali sedikit menjadi 83,96 dolar, naik 1,26 dolar.

"Data yang baik di seluruh dunia telah menawarkan sebuah latar belakang yang positif," kata analis di Sucden Financial Research dalam catatan kepada kliennya.

"Dana (yang) telah dilaporkan sebagai keluar dari pasar minyak baru-baru ini juga telah dilaporkan kembali memasuki pasar minyak hari ini, pada awal kuartal baru."

Di Amerika Serikat, pasar energi terbesar di dunia, sektor manufaktur tumbuh untuk kedelapan bulan berturut-turut pada Maret, dan dengan laju lebih cepat daripada perkiraan.

Institute for Supply Management mengatakan indeks pembelian (IPM)manajer naik menjadi 59,6 persen pada Maret dari 56,5 persen pada Februari, mencatat tingkat tercepat sejak Juli 2004.

Manufaktur di zona euro menantang prakiraan pada Maret, mencapai tertinggi 40 bulan karena IPM kelompok penelitian Markit naik 2,4 poin dari Februari menjadi 56,6 poin pada Maret - keenam bulan berturut-turut di atas batas 50 poin.

Ada juga berita positif dari sektor manufaktur di China,

negara konsumen minyak terbesar kedua di dunia, sementara survei Tankan Jepang menunjukkan peningkatan yang stabil dari kepercayaan bisnis.

Minyak juga rally tajam pada Rabu, didorong oleh dolar yang lebih lemah, sebelum kenaikannya terkupas laporan yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS lebih besar dari perkiraan.

Persediaan minyak mentah AS meningkat 2,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 26 Maret memukul ekspektasi pasar untuk kenaikan sebesar 2,1 juta barel.

Para analis mengatakan kenaikan minggu ini juga ditopang oleh pertemuan Forum Energi Internasional (IEF) yang menjamin kerjasama yang lebih besar dan lebih transparan dalam menangani volatilitas harga minyak, yang dipandang sebagai merusak pemulihan ekonomi.

"Sehubungan dengan volatilitas pasar energi, pasar energi harus setransparan mungkin," Forum Energi Internasional mengatakan pada akhir dua hari pertemuan di Meksiko.

Forum juga setuju untuk memperkuat dialog antara produsen minyak terkemuka, seperti Arab Saudi dan Rusia, dan konsumen utama termasuk Amerika Serikat dan China, dalam upaya untuk menghilangkan risiko ayunan harga yang berlebihan.

Deklarasi ini ditandatangani oleh 66 negara yang diusulkan menciptakan sebuah Piagam IEF bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan dialog forum.

AFP/A026/M012

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010