Pangkalpinang (ANTARA News) - Permintaan buah-buahan di Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), menjelang Hari Raya Cheng Beng meningkat.

"Buah-buahan itu akan digunakan untuk sajian dalam ritual sembahyang kubur bagi warga keturunan Tionghoa untuk menghormati arwah para leluhurnya pada ritual Cheng Beng, 5 April 2010," kata Surya, pedagang buah-buahan di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Jumat.

Tak pelak, kata dia, menjelang perayaan itu sejumlah jenis buah, seperti jeruk, duku, apel, anggur, rambutan, semangka, dan lengkeng, laris. Bahkan, permintaan akan buah anggur, apel, dan jeruk mencapai 200 persen dibandingkan dengan hari yang sama pekan lalu.

Khusus duku, lengkeng, rambutan, dan semangka, dia memperkirakaan naik hingga 75 persen dibandingkan dengan permintaan pada hari-hari biasa.

Menurut dia, setiap perayaan Cheng Beng, masyarakat keturunan Tionghoa akan beramai-ramai pergi ke tempat pemakaman leluhur, orang tua, dan sanak famili untuk melakukan upacara penghormatan dengan menyediakan berbagai makanan, seperti daging ayam, daging babi, buah-buahan, dan arak.

Selain menyajikan makanan, masyarakat Tionghoa juga melakukan upacara penghormatan terhadap arwah para leluhurnya dengan membersihkan kuburan, menebarkan kertas, dan membakar kertas yang dikenal dengan istilah "Gincua".

Ia menjelaskan bahwa meningkatnya permintaan itu berdampak langsung terhadap harga buah karena persediaan terbatas. Misalnya, harga jeruk asal Medan kualitas bagus naik menjadi Rp15 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp9.000,00/kg.

Begitu pula untuk jeruk Medan kualitas menengah, naik menjadi Rp10 ribu/kg dari harga Rp5.000,00/kg. Harga jeruk asal Kalimantan pun naik menjadi Rp18 ribu/kg. "Padahal sebelumnya buah itu per kilonya Rp7.000,00," ujarnya.

Harga apel naik menjadi Rp45 ribu/kg dari harga Rp25 ribu/kg; harga anggur naik menjadi Rp50 ribu/kg dari harga Rp40 ribu/kg; harga duku naik menjadi Rp15 ribu/kg dari harga Rp7.000,00/kg; dan harga lengkeng naik menjadi Rp35 ribu/kg dari harga Rp25 ribu/kg.

"Harga buah-buahan terus naik karena pasokan buah dari Pulau Jawa dan Sumatra terbatas seiring berakhirnya musim buah di berbagai daerah penghasil buah," ujarnya.

Ia memperkirakan harga buah akan terus naik hingga hari-H perayaan Cheng Beng.

(T.KR-KMN/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010