New Delhi (ANTARA News) - Menlu India S.M. Krishna akan mengunjungi China pekan depan untuk meningkatkan hubungan antara kedua raksasa yang hubungannya masih terkendala, demikian diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri India, Sabtu.

Krishna akan mengadakan pembicaraan yang meliputi banyak hal dengan timpalannya dari China, Yang Jiechi, dan akan mengunjungi Perdana Menteri China Wen Jiabao dalam kunjungan empat hari itu.

"Fokusnya adalah untuk mempengaruhi momentum bagi hubungan antara kedua negara. Kedua belah pihak memiliki kedewasaan untuk mempersempit perbedaan dan meningkatkan hubungan di bidang-bidang yang bersesuaian," kata juru bicara kemlu India Vishnu Prakash.

Kunjungan itu bertepatan dengan ulang tahun ke-60 pembentukan hubungan diplomatik antara India dan China, kata dia.

Kedua menteri itu akan meninjau kembali pembicaraan mengenai perselisihan perbatasan yang lama membara, dan juga upaya untuk memperluas hubungan perdagangan serta kemungkinan akses pasar lebih besar bagi barang-barang India untuk mengurangi defisit perdagangannya senilai 15,8 miliar dolar dengan China, jelasnya.

Nilai perdaganagn bilateral keduanya mencapai 43 miliar dolar pada 2009 dan diperkirakan akan mencapai 60 miliar dolar pada 2010.

India dan China telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan untuk memecahkan masalah perbatasan yang telah memicu perang singkat tapi berdarah pada 1962.

Prakash menyatakan India juga akan mengulangi keberatannya pada tindakan Beijing mengeluarkan visa khusus China bagi warga Kashmir yang diperintah India, yang dianggap oleh China sebagai wilayah yang diperselisihkan.

Beberapa bulan lalu, orang-orang Kashmir mengadu ke kedutaan besar China di New Delhi bahwa mereka telah menerima visa yang dikeluarkan dalam lembar kertas lepas dan distaples -- ketimbang dicap ke dalam paspor mereka.

Pada Oktober, India menyampaikan protes terhadap praktik yang mengakibatkan sejumlah warga Kashmir dicegah naik pesawat penerbangan mereka oleh pejabat imigrasi India atas dasar bahwa visa itu tidak sah.(*)

S008/M016

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010