Jakarta (ANTARA News) - Kesadaran masyarakat untuk mempersiapkan "tempat peristirahatan terakhir" selagi mereka masih hidup ("pre-need") semakin meningkat terbukti dengan tingginya investasi pembelian unit makam di Taman Pemakaman Modern San Diego Hills, Karawang , Jawa Barat, yakni mencapai angka 95,5 persen, kata Humas Grup Lippo Karawaci, Jeanny Wulur.

"Sejak peluncuran SDH tahun 2007, telah terjual 20 ribu unit makam. Namun dari jumlah tersebut, makam yang telah terisi jenazah hanya sebanyak 900 unit atau 4,5 persen. Sisanya sebesar 95,5 persen merupakan investasi dan persiapan bagi para pemiliknya jika suatu saat mereka meninggal," kata Jeanny di SDH, Karawang, Jabar, Senin.

Kesadaran mempersiapkan diri dengan membeli makam sebelum meninggal justru sangat baik sekali karena harga yang dibeli saat ini tentu jauh lebih murah dibanding dibeli beberapa tahun mendatang.

Selain itu, makam tersebut juga bisa dibeli secara kredit, kata Jeanny di sela-sela acara perayaan Cheng Beng di SDH.

Cheng Beng merupakan perayaan tradisi Tionghoa berupa ziarah keluarga ke makam orang tua atau para leluhur. Pada kesempatan tersebut, peziarah umumnya datang sekeluarga untuk membersihkan makam, berdoa bersama serta mengenang keluarga yang telah tiada.

Dikatakan Jeanny bahwa saat ini SDH yang merupakan anak perusahaan kelompok Lippo Karawaci,  telah meluncurkan penjualan "rumah abu" atau "columbarium".

"Rencananya kami akan segera meluncurkan pemakaman abu di bawah tanah atau 'urn burial' serta 'tempat untuk menuliskan nama pada bidang tertentu," kata dia.
(Y006/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010