Surabaya (ANTARA News) - Tiga jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Tobaih, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, yang dikabarkan tertembak di Malaysia, Rabu pukul 10.20 WIB, tiba di terminal kargo Bandara Internasional Juanda Surabaya, untuk kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk diotopsi.

Ketiga jenazah tiba di ruang Instalasi Forensik RS Bhayangkara Polda Jatim sekitar pukul 11.00 WIB, dan langsung dibawa ke ruang otopsi, sedangkan wartawan menunggu di luar.

"Kami tidak tahu kenapa, tapi kami hanya tahu dari media massa bahwa ketiganya meninggal dunia karena tertembak di Malaysia," kata Saifuddin, seorang keluarga almarhum TKI bernama Muhlis.

Saifuddin menyatakan belum akan menuntut pemerintah Malaysia karena belum mengetahui penyebab ditembaknya ketiga kuli bangunan asal Sampang itu.

"Setahu saya, ada yang sudah bekerja di sana 1,5 tahun dan dua tahun, bahkan saudara saya bernama Muhlis sudah delapan tahun menjadi kuli bangunan di sana. Saya heran kenapa sampai ditembak," tuturnya lirih.

Sementara di ruang Instalasi Forensik RS Bhayangkara Polda Jatim terlihat dokter RS Bhayangkara, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Pudji Astuti, dan Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sampang, Muhadi.

"Mabes Polri yang berhak. Kami hanya ketempatan, karena itu kami tidak berhak memberikan pernyataan pers," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Pudji Astuti.

Jenazah ketiga TKI bernama Musdi (28), Abd Sanu (29), dan Muhlis (26) ini dipulangkan ke daerah asalnya setelah sebelumnya sempat berada di "Hospital" (RS) Tanjung Karang Malaysia sejak Selasa lalu (16/3).

Tiga TKI itu dikabarkan tewas karena ditembak Polisi Diraja Malaysia saat operasi penumpasan geng dan TKI ilegal.

Mereka ditembak Selasa (16/3) sekitar pukul 03.30 waktu setempat karena dituduh anggota "Geng Gondol" yang disangka terlibat perampokan 19 rumah di Malaysia, termasuk rumah senator Wira Syed Al Habshee dan sebuah rumah di Saujana Golf Resort, Subang yang menimbulkan kerugian 600.000 ringgit (Rp 1,7 miliar).

Jenazah ketiga TKI itu sempat diotopsi di RS Tanjung Karang, Selangor, kemudian diterbangkan ke Indonesia.

Namun, sejumlah teman korban mengatakan bahwa ketiga TKI itu telah diambil secara baik-baik oleh polisi, Senin malam, tapi dua hari kemudian, media cetak Malaysia memberitakan ketiga warga Sampang itu mati ditembak polisi setelah merampok dan kabur dengan mobil Proton.

Polri mulai mendalami laporan penembakan tiga TKI di Malaysia itu karena mendapatkan dua laporan berbeda yang diterima KBRI, yakni dari kepolisian Malaysia dan kawan-kawan TKI yang ditembak mati polisi Malaysia.

E011/C004/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010