Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi turun, setelah beberapa hari lalu menguat hingga mendekati angka Rp9.000 per dolar, akibat aksi beli pelaku pasar terutama asing terhadap mata uang Indonesia.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah menjadi Rp9.060-Rp9.070 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.040-Rp9.050 atau turun 20 poin.

Analis Valas PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan di Jakarta, Kamis mengatakan, koreksi harga terhadap rupiah dinilai wajar, karena pelaku pasar merealisasikan keuntungan.

Namun aksi lepas rupiah tidak akan berlangsung lama, karena dukungan positif terhadap mata uang Indonesia masih tetap terjadi, katanya.

Krisna Dwi Setiawan mengatakan, penurunan rupiah saat ini juga terjadi karena Bank Indonesia (BI) berupaya menahan kenaikan rupiah yang terlalu cepat.

BI menjaga agar rupiah tidak terlalu cepat menembus angka Rp9.000 per dolar, meski arah ke sana sangat memungkinkan sekali, katanya.

Selain itu, lanjut dia aksi lepas terhadap rupiah juga karena saham-saham AS terkoreksi, akibat aksi ambil untung oleh pelaku pasar.

Jadi wajar apabila aksi lepas di bursa AS diikuti pula oleh pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia, katanya.

Menurut dia, rupiah saat ini terkoreksi namun peluang untuk berada di bawah Rp9.000 per dolar masih tetap besar, hanya menunggu waktu untuk bisa sampai kesana.
(CS/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010