Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, terdapat kemungkinan target pertumbuhan ekonomi dalam RAPBNP 2010 direvisi ke atas lebih dari 5,5 persen dalam pembahasan bersama DPR.

"Kemungkinan revisi growth ke atas sangat mungkin," kata Menkeu dalam rangkaian workshop Forum Wartawan Keuangan Ekonomi dan Moneter (Forkem) di Jakarta, Jumat.

Menurut Menkeu, revisi ke atas pertumbuhan ekonomi itu dimungkinkan dengan adanya pemulihan ekspor dan impor, tingkat konsumsi yang masih kuat, dan pemulihan investasi.

"Konsumsi diperkirakan masih kuat apalagi dengan perkembangan kurs saat ini yang menunjukkan penguatan," katanya.

Menkeu juga menyebutkan bahwa dalam masa krisis global beberapa waktu lalu, Indonesia merupakan satu dari 3 negara yang pertumbuhan ekonominya tetap positif.

"Investor akan mulai mencari alternatif di luar China sehingga ini menjadi tantangan bagi kita untuk memperbaiki iklim investasi, terus melaksanakan reformasi birokrasi," katanya.

Pemerintah akan menyampaikan keterangan mengenai perubahan APBN 2010 kepada Badan Anggaran DPR pada Jumat siang ini.

Sejumlah asumsi mengalami perubahan seperti asumsi inflasi berubah dari 5,0 persen menjadi 5,7 persen, kurs dari Rp10.000 menjadi Rp9.500 per dolar AS, bunga SBI 3 bulan dari 6,5 persen menjadi Rp7,0 persen, dan harga minyak dari 65 dolar AS menjadi 77 dolar AS per barel.

Sementara itu asumsi pertumbuhan tetap 5,5 persen. Demikian juga dengan asumsi lifting minyak tetap 965 ribu barel per hari.(A039*S034/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010