Kabul (ANTARA News) - Sebuah helikopter NATO jatuh di wilayah bergolak Afganistan selatan, kata persekutuan tentara itu pada Jumat sebagaimana dilaporkan AFP dan Reuters.

"Ada kecelakaan," kata Mayor Marcin Walczak, juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO kepada kantor berita Prancis AFP.

"Tapi, kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana."

Mohammad Jan Rasool Yar, juru bicara gubernur propinsi Zabol, menyatakan bahwa helikopter itu jatuh di desa dekat Kota Qalat pada Kamis malam, tanpa menjelaskan waktu tepat kejadian atau jenis pesawat tersebut.

"Helikopter yang jatuh tadi malam celaka karena masalah teknik," tambahnya, "Empat orang di dalamnya tewas."

Taliban menyatakan menembak jatuh helikopter itu, menewaskan sedikit-dikitnya 25 orang, tapi pejuang tersebut secara tetap melebih-lebihkan akuannya.

Sebelumnya, helikopter NATO juga jatuh di propinsi Zabol pada 29 Maret, melukai 14 orang di dalamnya. Masalah teknik juga dituding sebagai penyebabnya.

Itu kejadian kedua dalam sepekan, sesudah helikopter Turki jatuh di propinsi Wardak, Afghanistan selatan, enam hari sebelumnya, melukai empat tentara.

Gerilyawan Taliban, yang bertempur melawan pasukan Afghanistan dan NATO, menyatakan bertanggung jawab atas penembakan satu pesawat NATO hingga jatuh di provinsi Zabol, Afghanistan selatan, tersebut.

Juru bicara Taliban, Qari Yusuf Ahmadi, yang berbicara lewat telepon kepada wartawan, menyatakan gerilyawan menembak satu helikopter pasukan NATO hingga jatuh di daerah Adghar, propinsi Zabol.

ISAF dalam jumpa pers memastikan satu helikopternya jatuh di propinsi Zabol.

Pernyataan itu juga mengungkapkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut dan semua anggota di helikopter tersebut telah diungsikan ke sarana pengobatan ISAF di dekat tempat kejadian itu.

Disebutkannya, ISAF juga mengesampingkan keterlibatan musuh atas kejatuhan helikopter itu.

"Tidak ada tanda bahwa helikopter tempur tersebut jatuh akibat tembakan musuh," katanya.

Kendati demikian, Wakil Kepala Kepolisian Propinsi Zabol, Jilani Khan Farahi, menyatakan helikopter itu jatuh di daerah Adghar akibat masalah teknis, namun tidak ada korban jiwa.

Itu merupakan helikopter ketiga NATO jatuh di Afghanistan dalam sepekan terahir.

Sebelumnya, dua helikopter jatuh di propinsi bergolak Wardak dan Kunduz.

Pada pekan sebelumnya, satu helikopter NATO jatuh di propinsi Wardak, sekitar 40 kilometer barat ibukota Afghanistan, Kabul, kata jurubicara pemerintah propinsi Wardak, Shahidullah Shahid.

Kecelakaan itu menewaskan satu orang di dalamnya dan melukai tiga orang lain, kata Shahid.

"Pada pekan lalu, satu helikopter pasukan NATO menghantam gunung dan jatuh di luar ibukota propinsi Wardak, Maidan Shahr, menewaskan satu orang dan mencederai tiga orang lain," kata Rashid.

Reruntuhan helikopter naas itu masih berserakan di kawasan Bagh-e-Zanana, tempat pesawat tersebut jatuh.

Helikopter itu milik pasukan Turki, karena di kawasan tersebut, pasukan Turki ditempatkan untuk membangun kembali propinsi itu.

Lebih dari 1.000 tentara Turki bertugas di Afghanistan dalam pasukan ISAF untuk membantu pemulihan keamanan di negara itu pasca-kekuasan Taliban.

Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan perlawanan sejak digulingkan dari kekuasaan oleh serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Alqaida Osama bin Ladin, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah negara adidaya itu, yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.

(Uu.SYS/B002/H-AK/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010