PLN Jawa Barat berhasil mencatatkan pertumbuhan konsumsi energi listrik sebesar 3 persen sampai triwulan I 2020, akan tetapi akibat pandemi COVID19 telah terjadi penurunan konsumsi energi listrik sebesar -1.9 persen pada triwulan II dan III.
Bandung (ANTARA) - PT PLN (Persero) Jawa Barat menyatakan telah melayani hampir 15 juta pelanggan dengan penambahan sebanyak 357 ribu pelanggan selama 2020 sehingga rasio elektrifikasi menjadi 99,5 persen, namun ternyata masih terdapat 204.608 kepala keluarga (KK) yang belum menikmati listrik.

Oleh karena itu, pada momentum peringatan Hari Listrik Nasional tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2020, di Gedung Sate Bandung, Senin, sebagai bentuk dukungan peningkatan rasio elektrifikasi maka PLN memberikan bantuan CSR PLN Peduli dan Bina Lingkungan sebesar Rp300 juta kepada Dinas ESDM Jawa Barat untuk penyambungan 365 pelanggan (Instalasi, SLO, dan Biaya Penyambungan) melalui PLN Jawa Barat.

"Dengan kondisi tersebut, kami berharap konsumsi energi listrik dapat bertumbuh lagi di sektor pelanggan Rumah Tangga, dengan dukungan Pemprov melalui konversi kompor gas ke kompor induksi, perubahan menuju electrifiying lifestyle dan penggunaan eco moving,” kata Direktur Niaga dan Managemen Pelanggan PLN Bob Saril di sela-sela kegiatan tersebut.

Baca juga: PLN luncurkan layanan sertifikasi energi terbarukan

Dalam upaya mendukung salah satu program Gubernur Jabar M Ridwan Kamil yaitu peningkatan konsumsi energi listrik per kapita dengan target 1.693 kWh/kapita pada 2025, di mana pada 2019 telah tercapai 1.032 kWh/kapita yang pencapaiannya lebih tinggi dari konsumsi listrik per kapita secara nasional.

Selain itu, PLN Jawa Barat berhasil mencatatkan pertumbuhan konsumsi energi listrik sebesar 3 persen sampai triwulan I 2020, akan tetapi akibat pandemi COVID19 telah terjadi penurunan konsumsi energi listrik sebesar -1.9 persen pada triwulan II dan III.

Penurunan konsumsi energi listrik terbesar terjadi di kelompok pelanggan industri -11.7 persen dan di kelompok pelanggan bisnis sebesar -4.4 persen, sedangkan di kelompok pelanggan Rumah Tangga justru mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 10.9 persen.

Baca juga: PLN bakal konversi 5.200 PLTD ke pembangkit energi terbarukan

Namun demikian, di dua bulan terakhir telah terlihat tren yang semakin membaik di seluruh kelompok pelanggan.

Untuk meningkatkan penggunaan kompor induksi di masyarakat, PLN juga selalu mensosialisasikan hal tersebut pada tiap kesempatan, dan sampai saat ini telah membagikan sebanyak 5.965 Kompor Induksi kepada berbagai komunitas di masyarakat Jawa Barat.

Kemudian untuk mendukung kebutuhan masyarakat menuju perubahan ke Electrifiying Lifestyle, PLN juga telah menyediakan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) sebanyak 471 titik tersebar di wilayah Provinsi Jawa Barat dan 1 Unit (Stasiun Penyedia Kendaraan Listrik Umum) SPKLU di Gedung Sate ini untuk mendukung penggunaan Eco Moving.

Baca juga: Hari Listrik Nasional, YLKI harap daerah terisolasi dapat listrik

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan saat ini elektrifikasi di Jawa Barat sudah mencapai 99,5 persen dan mengapa masih ada 0,5 persen yang belum memperoleh pasokan listrik karena itu ada di puncak gunung.

"Untuk warga yang masih bermukim di dusun-dusun yang curam dan susah maka saya sedang tugaskan di zaman saya kalau bisa 100 persen dengan inovasi yang mungkin bukan PLN tapi dengan sesuatu yang lain apakah dengan solar sell atau di dusun ditemukan angin kalau teknologinya ada," kata Kang Emil.

Ia menuturkan tantangannya memang ada di aspek lokasi warga yang ada di pelosok dan definisi elektrifikasi sendiri, bukan semuanya oleh PLN.

"Jadi dengan kendala geografis kita cari inovasi-inovasi lain untuk listrik. Tapi kalau PLN bisa ya alhamdulillah tapi kalau melihat realitanya tidak sesederhana ini. Mudah-mudahan, sekitar dua tahun lagi bisa 100 persen," katanya.

 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020