Beijing (ANTARA News/AFP) - Para penyelamat menemukan empat lagi mayat dari sebuah tambang batubara besar yang banjir dua pekan lalu di China utara, menjadikan korban yang tewas akibat bencana itu mencapai 32 orang, kata kantor berita milik negara, Xinhua, dalam laporannya Ahad.

Penemuan jenazah para pekerja itu menyisakan enam pekerja lainnya yang masih hilang, di tambang setengah jadi Wangjialing di provinsi Shanxi tersebut.

Tambang itu mengalami banjir pada 28 Maret, dalam kecelakaan menelan banyak korban terakhir yang menghantam sektor pertambangan China yang dikenal paling berbahaya.

Banjir tersebut menjebak 153 pekerja di tambang bawah tanah, namun 115 lainnya berhasul diselamatkan hidup-hidup pekan lalu, yang meningkatkan harapan-harapan ditemukan lagi pekerja-pekerja yang sedang membangun tambang tersebut.

Namun demikian, harapan-harapan tersebut suram dalam beberapa hari terakhir pada saat para penjabat melaporkan tingkat bahaya gas, dalam pembangunan tambang batubara tersebut, yang merintangi upaya-upaya penyelamatan.

Para penyelamat masih mencari korban yang hilang, menurut Xinhua, meskipun resiko adanya gas dan potensi banjir lagi.

Masalah keselamatan sebagian besar diabaikan oleh tambang-tambang China dalam kesibukannya memenuhi permintaan batubara yang terus meningkat. Batubara adalah sumber dari sekitar 70 persen energi di negara besar itu.

Banjir ini adalah kecelakaan mematikan terakhir yang memalukan pemerintah, yang telah menanggapi seringnya bencana tambang dalam beberapa tahun terakhir ini dengan kampanye gembar-gembor untuk memperbaiki keselamatan dan mengurangi bahaya tambang.

Lebih dari 2.600 pekerja tambang telah tewas di China pada tahun lalu, menurut data pemerintah. Meskipun, para aktivis buruh mengatakan, jumlah yang sebenarnya diduga jauh lebih tinggi dari angka itu.

Tambang batubara Wangjialing banjir setelah para pekerja mendobrak tambang tua yang berdekatan, yang telah berisi air, suatu praktek yang digunakan untuk menstabilkan geologi di dalam lubang, yang meninggalkan terowongan-terowongan.
(Uu.H-AK/B002/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010