Sungailiat, Bangka (ANTARA News) - Penyaluran pupuk bersubsidi oleh Petrokimia Gresik selaku distributor ke Kabupaten Bangka mengalami keterlambatan akibat terbatasnya kapal angkutan. kata Kepala Bidang Pertanian, Dinas Pertanian dan Peternakan, Kabupaten Bangka Awaluddin,.

"Keterlambatan pendistribusian pupuk ke Kabupaten Bangka oleh Petrokimia Gresik menurut informasi akibat keterbatasan angkutan kapal yang dimiliki oleh perusahaan," katanya di Sungailiat, Minggu.

Ia mengatakan, terhitung sampai dengan akhir Februari 2010, pihaknya belum mendapatkan sedikitpun pupuk bersubsidi dari pihak Petrokimia Gresik selaku distributor.

"Padahal para petani palawija menunggu pupuk subsidi tersebut karena musim tanam palawija sudah dimulai pada awal Januari 2010 yang lalu," ujarnya.

Ia mengatakan, sedangkan untuk para petani yang menggarap padi sawah dan padi ladang memang belum membutuhkan pupuk bersubsidi mengingat musim tanam baru dimulai pada awal Agustus 2010.

"Sebagaimana peraturan Bupati Bangka, Yusroni Yazid, nomor 23 tahun 2009, Petrokimia Gresik bertanggungjawab mendistribusikan pupuk sebanyak 48,519 ton," katanya.

Menurutnya, masing-masing jenis pupuk yang didistribusikan Petrokimia Gresik meliputi, pupuk SP18 sebanyak 2.447 ton, ZA sebanyak 400 ton, NPK sebanyak 5.070 ton dan pupuk Organik sebanyak 4.602 ton," jelasnya.

"Sedangkan jenis pupuk Urea adalah tanggung jawab PT.Pusri Palembang selaku distributor dengan total 2.850 ton. Kesemuanya sudah kami terima sesuai dengan besarannya," jelasnya.

Ia mengatakan, dengan keterlambatan ini, pihaknya akan segera mengirim surat pemberitahuan langsung ke perusahaan Petrokimia Gresik untuk menanyakan keterlambatan pengiriman pupuk.

"Kami sebenarnya tidak mau tahu dengan alasan yang disampaikan Petrokimia Gersik mengenai masalah angkutan karena semuanya sudah menjadi tanggungjawabnya," ujarnya.

Menurutnya, sesuai rencana, pupuk bersubsidi itu akan disalurkan langsung ke setiap kecamatan se-Kabupaten Bangka.

Diantaranya Kecamatan Sungailiat, untuk jenis pupuk Urea mendapat sebanyak 129,70 ton, SP18 sebanyak 264,10 ton, ZA sebanyak 120 ton, NPK sebanyak 673,38 dan pupuk Organik sebanyak 573,38 ton.

"Kecamatan Pemali, pupuk Urea sebanyak 242,90 ton, SP18 153,40 ton, ZA 24,20 ton, NPK 455 ton dan pupuk Organik 614,40 ton.

Kecamatan Bakam, pupuk Urea 306,80, SP18 sebanyak 153,40 ton, ZA 55 ton, NPK 1.207,80 ton dan pupuk Organik 531,18 ton. Kecamatan Merawang, pupuk Urea 422,80, SP18 265 ton, ZA 50 ton, NPK 503,80 ton dan pupuk Organik 639,18 ton.

Kecamatan Belinyu, pupuk Urea 286,30, SP18 284,90 ton, ZA

13,80 ton, NPK 564,70 dan pupuk Organik 511,92 ton. Kecamatan Puding Besar, pupuk Urea 330,30, SP18 216,60 ton, ZA 39,30 ton, NPK dan pupuk Organik sebanyak 584,98 ton.

Kecamatan Riau Silip, pupuk Urea 802,60, SP18 357,40 ton, ZA

42,10 ton, NPK 522,70 ton dan pupuk Organik 571,98 ton. Kecamatan Mendo Barat, pupuk Urea 328,60, SP18 234,60 ton, ZA 55,60 ton, NPK 637,70 ton dan pupuk Organik sebanyak 574,98 ton.
(T.KR-KMN/B013/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010