Muara Teweh (ANTARA News) - Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Barito Utara (Barut) dan Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah dalam tiga terakhir ini akibat meluapnya pedalaman Sungai Barito kini mulai surut.

"Banjir yang sempat merendam jalan di kawasan tempat tinggal kami kini mulai surut," kata seorang warga Muara Teweh, Syahbani Minggu.

Sejumlah kawasan padat penduduk di dataran rendah yang sebelumnya terendam banjir seperti Jalan Merak, Jalan Mawar, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Dahlia dengan ketinggian air bervariasi hingga satu meter kini mulai kering.

Surutnya banjir ini, kata Syahbani , dimanfaatkan warga untuk membersihkan lumpur dan sampah yang dibawa banjir.

"Banyak sampah yang terbawa arus air menumpuk di sekitar rumah kami," katanya.

Selain meninggalkan sampah dan lumpur, dampak banjir juga menimbulkan bau tak sedap. Bau ini, katanya, sudah menganggu aktivitas warga.

"Kami khawatir pasca banjir ini menimbulkan penyakit," jelas Syahbani .

Sebelumnya Bupati Barito Utara, Achmad Yuliansyah meminta warganya untuk mewaspadai dampak banjir yang hampir terjadi setiap tahun di saat musim hujan.

"Meski banjir saat mulai surut, warga tetap diminta waspada karena tingkat curah hujan masih tinggi," katanya.

Menurut Yuliansyah, banjir musiman ini biasa terjadi akibat luapan pedalaman Sungai Barito, sehingga warga yang tinggal di pinggiran sungai pemukimannya pasti terendam.

Dampak banjir itu, kata dia, selain merendam rumah penduduk juga lahan pertanian baik padi maupun hortikultura, apalagi musim tanam tahun ini dikhawatirkan dengan ancaman banjir tersebut.

"Meski banjir di daerah ini dianggap sudah biasa bagi warga masyarakat, namun dampaknya itu dikhawatirkan selain mengganggu pertanian juga kesehatan misalnya muntaber dan penyakit kulit," katanya.

Yuliansyah menjelaskan, dalam mengantisipasi dampak banjir maka pihaknya menyiapkan petugas kesehatan, dan tim Satkorlak Penanggulangan Bencana (PB) yang biasa diturunkan ketika banjir seperti tahun-tahun lalu melanda kabupaten pedalaman Sungai Barito ini.

Banjir di daerah ini, kata dia, berbeda dengan tempat lain misalnya di Pulau Jawa, karena air Sungai Barito naik secara perlahan, sehingga warga selalu siaga untuk mengevakuasi barang ke tempat yang aman.

"Kami berharap banjir ini tidak ada warga masyarakat mengalami kerugian baik materil maupun jiwa," katanya.

Sementara di wilayah Kabupaten Murung Raya yang berada di paling utara Sungai Barito juga mulai surut.

Sebelumnya banjir yang merendam sejumlah desa kini sudah kering.
(T.K009/A011/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010