Jakarta, 12/4 (ANTARA) - Kementerian Kehutanan telah menyiapkan upaya-upaya penanganan DAS Citarum pasca banjir melalui berbagai kegiatan yaitu rehabilitasi hutan dan lahan, pembuatan Dam Pengendali sebanyak 280 titik yang mampu menahan/mengendalikan erosi sebanyak 23.8 juta ton/tahun, Dam Penahan sebanyak 2,292 titik dengan total daerah tangkapan sekitar 40,143 ha dan mampu mengendalikan erosi sebanyak 20.4 juta ton/tahun, serta pembuatan sumur resapan sebanyak 378 unit.

DAS Citarum yang luasnya mencapai 727.046 ha merupakan DAS terbesar dan terpanjang di Jawa Barat, yang terdiri dari 12 sub DAS. Di dalam DAS ini terdapat tiga waduk besar yaitu waduk Saguling, waduk Cirata dan waduk Jatiluhur. Penanganan DAS Citarum ini perlu mendapatkan penanganan yang serius dari semua pihak mengingat perannya yang sangat penting yaitu sebagai sumber irigasi pertanian 300.000 ha, sumber air minum dan mengendalikan terjadinya banjir di Bandung, Cimahi, Cianjur, Purwakarta, Bekasi, Karawang dan Jakarta.

Banjir yang melanda sejumlah kabupaten di Jawa Barat yang dilalui aliran Sungai Citarum terjadi karena kerusakan lingkungan di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Luas lahan kritis yang berada di DAS ini mencapai 143.798,49 ha. Kondisi penutupan lahan DAS Citarum saat ini sangat komplek, didominasi oleh lahan sawah tadah hujan dan irigasi. Penutupan hutan hanya 26.544 ha (11,5%). Tingkat erosi DAS Citarum bagian hulu berada dalam kondisi sangat buruk dengan nilai rata-rata sebesar 491 ton/ha/th. Limpasan permukaan di wilayah DAS Citarum bagian hulu ini tergolong tinggi yaitu sekitar 58.3 % dari nilai curah hujan yang terjadi.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Masyhud, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Kementerian Kehutanan



Pewarta:
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010