Washington (ANTARA News) - Perancis tidak akan meninggalkan persenjataan nuklirnya karena keputusan itu akan "membahayakan" keamanan negeri itu, kata Presiden Nicolas Sarkozy ketika para pemimpin global berkumpul dalam pertemuan puncak mengenai keamanan nuklir.

"Saya tidak dapat membahayakan keamanan dan keselamatan negara saya," kata Sarkozy kepada CBS News beberapa jam sebelum Presiden Amerika Serikat Barack Obama membuka pertemuan puncak bersejarah yang diikuti 47 negara di Washington.

Pemimpin Perancis tersebut mengatakan bahwa dia tidak dapat meninggalkan program senjata nuklir negaranya "atas dasar unilateral, dalam sebuah dunia yang berbahaya seperti yang kita tinggali sekarang."

Dia juga menyiratkan bahwa negara-negara seperti Amerika Serikat dan Rusia seharusnya memimpin dalam mengurangi persediaan nuklirnya yang sangat besar, dari pada hanya menanti Perancis, yang hanya memiliki senjata atom dalam jumlah lebih sedikit, melucuti persenjataannya.

"Anda harus menyadari, kami sebuah negara dengan penduduk 65 juta orang," tambah dia.

"Kami memiliki senjata-senjata konvensional yang lebih sedikit dari AS, Rusia dan China dalam hal ini."

"Saya telah mewarisi hal ini dari upaya yang dilakukan oleh para pendahulu saya untuk membangun Perancis sebagai negara berkekuatan nuklir. Dan saya tidak dapat meninggalkan senjata nuklir jika saya tidak pasti bahwa dunia merupakan tempat yang aman dan stabil."

Pertemuan puncak dua hari Obama itu akan menitikberatkan pada membangun komitmen internasional untuk menjaga materi fisi seaman mungkin, untuk mencegahnya jatuh ke tangan kelompok ekstrimis atau negara keras.

Sarkozy juga menyiratkan dukungannya terhadap sanksi baru PBB untuk Iran. Dia memperingatkan bahwa keinginan potensial Teheran untuk memiliki senjata nuklir sebagai sesuatu yang "berbahaya dan tidak dapat diterima".

"Kesabaran ada batasnya dan kami telah sampai pada titik dimana kami perlu untuk melakukan pemungutan suara untuk sanksi...," kata dia kepada CBS.

"Solusi terbaik adalah persatuan dari Dewan Keamanan," kata Sarkozy.

"Namun tidak sembarangan. Tidak jika sebuah resolusi itu tidak cukup kuat, sehingga tidak menghasilkan apapun."

Sarkozy kemudian menghadiri jamuan santap malam dengan para pemimpin yang lain, menjelang pertemuan tertutup pada Selasa.

AFP/G003/B002

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010