Sebelumnya, Fadel juga menerima Duta Besar Filipina untuk Indonesia HE Mr.Vidal Erfe Querol. Dalam pertemuan itu, Dubes Filipina menyampaikan keinginan negaranya untuk meningkatkan kerjasama kedua negara di sektor kelautan dan perikanan. Duta Besar Filipina juga mengungkapkan keinginan negaranya agar Indonesia membuka akses kembali kegiatan usaha penangkapan ikan di Indonesia khususnya di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) Sulawesi bagi nelayan Filipina.
Menanggapi permintaan tersebut Fadel menyatakan, kementerian yang dipimpinnya akan membahas terlebih dahulu kemungkinan mengenai perijinan bagi nelayan Filipina untuk melakukan penangkapan ikan di perairan Indonesia. Sedangkan untuk kerjasama lainnya, Fadel berharap, kedua negara dapat segera merealisasikan kerjasama dalam teknologi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan untuk peningkatan nilai tambah rumput laut dan bandeng tanpa duri yang merupakan teknologi khas Filipina. Selain itu investasi budidaya perikanan, industri perikanan tangkap terpadu dan "capacity building", dan juga pertukaran pembudidaya dan nelayan antar negara dapat segera dilaksanakan.
Berdasar data statistik, Filipina merupakan salah negara tujuan perdagangan dari dan ke Indonesia dengan komoditas ekspor adalah udang beku, tuna/cakalang beku, ikan segar dan beku, rumput laut kering, dan lain-lain. Apabila dilihat, pada tahun 2009 volume ekspor perdagangan hasil perikanan Indonesia sebanyak 8,13 ribu ton dengan nilai perdagangan sebesar USD 10,23 juta. Untuk volume impor perdagangan hasil perikanan dari Filipina ke Indonesia pada tahun 2009 adalah sebanyak 1,05 ribu ton dengan nilai perdagangan sebesar USD 2,25 juta. Adapun komoditas impor tersebut adalah ikan segar dan beku, ikan dalam kaleng, dan perikanan lainnya.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Dr. Soen'an H. Poernomo, M.Ed, Kepala Pusat Data, Statistik, dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, HP.0816193391
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010