Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat pada pembukaan pasar melemah 0,30 persen, karena pelaku melakukan aksi lepas untuk mencari untung, setelah indeks tersebut berhasil menyentuh level 2.900 poin.

Indeks BEI melemah 8,819 poin menjadi 2.892,207 poin dan indeks LQ-45 berkurang 2,118 poin atau 0,38 persen menjadi 560,356 poin.

Analis Sekuritas, Krisna Dwi Setiawan di Jakarta, Jumat mengatakan, koreksi terhadap indeks BEI dinilai wajar, setelah menguat hingga menembus angka 2.900 poin.

"Kami memperkirakan koreksi itu tidak berlangsung lama, karena faktor positif pasar masih terus mendukung menyusul aliran dana asing ke pasar domestik yang terus meningkat," katanya.

Koreksi itu, menurut Krisna karena pelaku hanya ingin merealisasikan keuntungan saja, namun faktor positif dari eksternal masih tetap tinggi seperti saham-saham AS yang berlanjut menguat.

Indeks BEI pada sore nanti kemungkinan akan kembali menguat hingga berada di atas angka 2.900 poin, ujarnya.

Menurut dia, aliran dana asing yang masuk ke pasar domestik sangat besar bahkan salah satu instrumen Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) mengalami kenaikan transaksi yang cukup besar dari pelaku asing.

Pelaku asing memang sangat aktif menempatkan dananya di SBI maupun obligasi pemerintah karena hasil bagi masih besar, katanya.

Melemahnya indeks, terutama disebabkan melemahnya sejumlah saham, seperti Gudang Garam turun Rp800 menjadi Rp21.450, saham Bukit Asam berkurang Rp200 menjadi Rp17.900 dan saham Bank Mandiri turun Rp100 menjadi Rp5.150.

Sementara itu saham yang banyak mengalami transaksi antara lain Bumi sebanyak 12 juta lebih dengan kurs turun Rp50 menjadi Rp15.050 senilai Rp29 miliar. "Kami optimis koreksi pasar terjadi hanya sesaat saja, karena sentimen positif masih cukup besar mendorong pergerakan indeks," ucapnya.(h-CS/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010