Surabaya (ANTARA News) - Sedikitnya 500 orang mensalatkan jenazah mantan Gubernur Jawa Timur H.M. Noer yang juga penggagas jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura, di Masjid Al Falah, Surabaya, Sabtu pagi.

Setelah disalatkan hingga pukul 07.45 WIB diimami K.H. Ali Muktamar, jenazah dibawa ke pemakaman keluarga di kawasan Somor Kompa, Sampang, Madura, melalui Jembatan Suramadu sebagaimana wasiat yang disampaikan almarhum kepada istri dan anaknya ketika hidup.

Rombongan pengiring jenazah dari Surabaya ke Sampang ini terdiri dari 40 unit kendaraan bermotor, delapan diantaranya bus, dan sebelum dikebumikan di Somor Kompa, jenazah disalatkan lagi di Masjid Agung Bangkalan dan Masjid Agung Sampang, daerah kelahirannya.

Jenazah H.M. Noer diberangkatkan dari rumah duka di bawah upacara militer yang dipimpin langsung Gubernur Jawa Timur pukul 07.00 WIB.

Pemakaman di Somor Kompa juga akan dilakukan dengan upacara militer yang dipimpin Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Suwarno.

Semasa hidupnya almarhum memang turut memperjuangan kemerdekaan bangsa, dibuktikan dengan anugerah Bintang Gerilyawan dan Bintang Perang Kemerdekaan serta sejumlah tanda jasa lainnya dari Presiden RI.

Mantan Duta Besar RI untuk Prancis itu meninggal dunia di ruang "Intensive Care Unit" Rumah Sakit Darmo, Surabaya, Jumat pagi  (16/4) sekitar pukul 08.50 WIB akibat kegagalan fungsi multiorgan tubuh.

Penggagas Jembatan Suramadu itu meninggalkan seorang istri, delapan anak (empat laki-laki dan empat perempuan), 21 cucu, dan enam cicit.

Beberapa saat sebelum wafat, Gubernur Jatim priode 1967-1976 itu berwasiat kepada keluarganya agar jenazahnya kelak dishalatkan di tiga masjid, yakni Masjid Al Falah Surabaya, Masjid Agung Bangkalan, dan Masjid Agung Sampang.

Selain itu, almarhum juga berwasiat agar jenazahnya dilewatkan di Jembatan Suramadu yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009 itu.

M038/F002/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010