Banda Aceh (ANTARA News) - Para peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) turunkan tim untuk melakukan survei terhadap munculnya daratan baru di perairan laut kawasan kepulauan Haloban, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.

"Tim akan segera berlayar untuk melakukan penelitian terkait adanya fenomena alam berupa daratan baru di perairan Aceh Singkil. Kami mengucapkan terima kasih atas respon cepat dari BPPT," kata Wagub Aceh, Muhammad Nazar di Aceh Besar, Sabtu.

Hal itu disampaikan Wagub saat meninjau KR Baruna Jaya III di dermaga Krueng Raya, Aceh Besar, yang sedang melakukan persiapan untuk berlayar ke perairan pantai barat provinsi ujung paling barat Indonesia tersebut.

BPPT mengerahkan sebanyak 22 peneliti, dengan 17 Anak Buah Kapal (ABK) KR Baruna Jaya III, akan bertolak ke perairan pantai barat dan selatan Aceh pada Minggu (18/4).

Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat Kecamatan Pulau Banyak dan beberapa pulau lainnya di Aceh Singkil mulai resah menyusul munculnya daratan baru berbentuk gunung dan menyembur lumpur hitam di perairan Haloban.

Wilayah kepulauan Aceh Singkil itu berada di Samudera Hindia. Dan Pulau Haloban berjarak sekitar 30 mil dari daratan Aceh Singkil.

Wakil gubernur menyatakan, Pemerintah Aceh juga mengikut sertakan peneliti asal Unsyiah, instansi terkait untuk bersama-sama dengan tim BPPT guna melakukan penelitian di lokasi munculnya daratan baru di Aceh Singkil tersebut.

Masyarakat diimbau tidak perlu resah dan menyikapi secara berlebihan munculnya daratan baru pascagempa berkekuatan 7,2 pada Skala Richter (SR) pada 7 April 2010.

"Jangan resah, apalagi menyikapi berlebihan terhadap fenomena alam tersebut. Masalah tersebut penting diteliti sehingga bisa diketahui masalah yang sesungguhnya terjadi," kata Muhammad Nazar.

Sementara itu, Ketua Tim peneliti KR Baruna Jaya III, Iyan Turyana, menyatakan pihaknya akan mengambil sampel air dan material yang berada sekitar lokasi sebelum memastikan apa yang terjadi di perairan laut pascagempa tersebut.

"Kami membawa tim yang lengkap, dengan harapan bisa memperoleh gambaran yang jelas tentang fenomena alam tersebut," katanya menambahkan.

(U/A042/E001/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010