Gorontalo (ANTARA News) - Ratusan anggota Satpol PP menggelar malam "seribu lilin", sebagai bentuk duka cita terhadap jatuhnya korban dalam insiden Makam Priok, Senin dini hari.

Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan doa dan renungan bersama, untuk menumbuhkan kesadaran dan mengambil hikmah dari peristiwa itu.

"Kami tak hanya berduka untuk tiga Satpol PP yang meninggal di Priok, tapi juga untuk seluruh korban dan berdoa semoga hal ini tak terulang lagi," kata Kepala Kantor Satpol PP, Andi Arfan.

Para Satpol PP juga menampilkan aksi terompet, yang melantunkan lagu-lagu duka dan penghormatan kepada para abdi bangsa yang tewas dalam insiden itu.

Sementara itu, Walikota Gorontalo, Adhan Dambea menyatakan bahwa para petugas Satpol Pamong Praja (PP) tidak boleh bersikap arogan, dalam menjalankan tugas.

"Satpol harus menggunakan cara persuasif jika menghadapi masyarakat, karena mereka bukanlah musuh Satpol PP," ujarnya.

Tugas, peran dan fungsi pokok Satpol PP, menurut dia harus dikembalikan pada tempatnya semula, sehingga tidak bergeser menjadi musuh masyarakat.

Walikota sendiri mengaku cukup prihatin dengan jatuhnya banyak korban dan tak ingin insiden makam Priok juga terjadi di Kota Gorontalo. (D015/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010