Tanjungpinang (ANTARA News) - Sebanyak 134 orang imigran asal Sri Lanka ditampung di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), setelah dibawa dari Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon, Banten, Senin.

Ratusan imigran Sri Lanka yang terdiri dari 30 orang anak-anak, 30 orang perempuan dewasa dan 74 orang laki-laki dewasa tersebut, dibawa dari Jakarta dengan menggunakan dua pesawat Sriwijaya Air dan mendarat di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang masing-masing sekitar pukul 21.30 WIB dan 21.15 WIB, Senin malam.

Dari bandara RHF, imigran tersebut dibawa ke Rudenim Tanjungpinang dengan menggunakan sepuluh unit kendaraan bus dengan pengawalan yang ketat dari pihak kepolisian dan instansi terkait.

"Setelah dilakukan negosiasi dari Senin pagi, kami berhasil membujuk ratusan imigran tersebut dibawa ke Rudenim Tanjungpinang untuk ditempatkan sementara sambil menunggu proses verifikasi dari Komisi Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) dan `International Organization for Migration (IOM)`," kata Direktur Keamanan Diplomatik Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Sujatmiko di Tanjungpinang, Senin malam.

Imigran tersebut sebelumnya berada di Pelabuhan Indah Kiat, Banten dari tanggal 11 Oktober 2009 sebelum dibawa ke Rudenim Tanjungpinang.

"Kami tidak ingin hidup mereka terkatung-katung lebih lama di pelabuhan Indah Kiat tersebut, karena tidak sehat bagi mereka dan juga bisa mengganggu kegiatan perekonomian di pelabuhan itu," ujar Sujatmiko.

Menurut dia, salah seorang wanita yang sedang hamil besar ditinggal di Jakarta bersama anak dan suaminya, serta salah seorang yang sakit dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Krakatau Steel.

Dia belum mengetahui berapa lama imigran tersebut akan ditampung di Rudenim Tanjungpinang.

"Yang jelas secepatnya sambil menunggu proses verifikasi oleh UNHCR dan juga kami akan bicarakan dengan negara ketiga yang akan menampung mereka," ujarnya.

Beberapa anak-anak imigran tersebut tampak masih berumur di bawah lima tahun dan dua orang wanita dewasa juga tampak sedang sakit.

Kepala Rudenim Tanjungpinang Sugiyo mengatakan, imigran tersebut akan ditempatkan di Rudenim Tanjungpinang bersama 231 orang imigran lainnya yang berasal dari beberapa negara di Asia.

"Ruangan masih cukup, saat ini jumlah imigran yang ada di Rudenim menjadi 365 orang, sedangkan kapasitas Rudenim bisa menampung 400 sampai 600 orang imigran," kata Sugiyo. (Ant/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010