Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto meminta pemerintah menunda rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) rata-rata 15 persen yang direncanakan mulai Juli 2010.

"Pemerintah masih punya alternatif lain untuk mengurangi subsidi listrik," katanya dalam rapat Komisi VII DPR dengan PT PLN (Persero) di Jakarta, Rabu.

Apalagi, lanjutnya, pada Agustus 2010 sudah memasuki bulan Ramadan yang meski dampak kenaikan TDL terhadap peningkatan harga barang kecil, namun tetap berdampak khususnya rakyat kecil.

"Belum lagi, dampak psikologis dan politis akibat kenaikan TDL," ujarnya.

Ia menambahkan, kenaikan TDL juga akan berdampak pada industri khususnya yang terkena pengaruh perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA).

Menurut Dito, pemerintah bisa menutupi pembengkakan subsidi senilai Rp7 triliun, melalui peningkatan pemakaian gas.

Alternatif peningkatan pasokan gas dapat berupa pengalihan suplai dari lapangan gas ConocoPhillips yang dialirkan ke PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) atau Singapura buat memenuhi kebutuhan pembangkit di Jawa.

"Saya akan tuntut terus pemerintah untuk mengalihkan gas tersebut," katanya.

Pemerintah merencanakan kenaikan TDL secara progresif mulai Juli 2010.

Bagi pelanggan listrik kecil yakni golongan dengan daya 450 volt ampere (VA) dan 900 VA, kenaikan direncanakan sebesar 10 persen setelah pemakaian listriknya di atas 30 kWh per bulan.

Dengan demikian, pelanggan 450 VA dan 900 VA yang hanya memakai listrik di bawah 30 kWh per bulan, tidak akan terkena kenaikan tarif.

Sedang, bagi pelanggan listrik di atas 900 VA atau menengah ke atas yakni 1.300 VA ke atas akan terkena kenaikan TDL antara 14-18 persen.

Kenaikan TDL sebesar 15 persen akan mengurangi subsidi hingga Rp7,3 triliun selama enam bulan yakni Juli-Desember 2010.

Sesuai UU No 47 Tahun 2009 tentang APBN 2010, DPR memang telah membolehkan pemerintah menaikkan TDL.

Namun, kenaikan tersebut sesuai UU No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, perlu mendapat persetujuan DPR. (K007/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010