Jayapura (ANTARA News) - Keluarga korban penembakan kelompok orang tak dikenal di kampung Mewoluk, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Selasa (13/4) lalu, meminta pihak terkait untuk mengusut tuntas kasus itu dan menangkap pelakunya.

"Agar jangan sampai ada lagi korban-korban berikutnya karena sering terjadi hal yang sama di daerah itu, pihak terkait harus mengambil langkah tegas," kata Reinhart Satya, Eliamus Ramandey Satya dan Hans Ling Satya yang tewas, di Jayapura, Kamis.

Reinhart Satya yang ditemani sang ayah, Agus Satya, mengatakan bahwa pihak keluarga hingga saat ini seakan belum percaya kalau dua orang anggota keluarganya menjadi korban kekerasan kelompok orang tak dikenal.

"Kami hanya mendapat peti jenazah yang sudah tidak bisa dibuka lagi, dan surat kematian mereka. Sungguh suatu hal yang sulit diterima oleh keluarga besar kami," katanya.

Menyinggung soal adanya kabar miring mengenai dugaan pelaku penembakan adalah oknum aparat keamanan dari kesatuan tertentu, Reinhart Satya dengan tegas mengatakan, "Kami sama sekali tidak mengetahui apa pun."

"Soal isu siapa yang menjadi pelaku penembakan, kami tidak pernah tahu. Dan, pihak keluarga juga tidak pernah menuduh pihak manapun yang bertanggung jawab. Kami hanya ingin kasus ini diusut tuntas agar tidak terulang lagi kasus serupa," katanya.

Dalam kesempatan tersebut Reinhart Satya juga menunjukkan selembar foto yang dikirimkan adiknya almarhum Hans Satya, beberapa hari sebelum kejadian nahas itu terjadi.

Dalam foto itu terlihat Hans Satya tampak akrab dengan beberapa orang yang diduga sebagai gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Almarhum mengirim foto ini dan berpesan agar kami menyimpannya. Namun, kami tidak pernah berasumsi kalau foto ini menjadi petunjuk siapa pelaku penembakan," ujar Reinhart.

Tiga orang, masing masing Elianus Ramanday (32) dan Hans Ling Satya (30) serta Asbulah (51), dilaporkan menjadi korban penembakan dan tindak kekerasan oleh kelompok orang tak dikenal yang diduga OPM pada hari Selasa (13/4) lalu di kampung Mewoluk, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Ketiga korban tewas merupakan karyawan PT Modern yang pada saat kejadian sedang bersama beberapa orang rekannya yang lain. Sementara itu, teman korban berhasil melarikan diri dari serangan OPM.

Kapolres Puncak Jaya AKBP Alek Korwa yang dihubungi ANTARA, saat itu mengatakan, dua karyawan PT Modern berhasil menyelamatkan diri. Mereka diserang kelompok bersenjata yang diduga OPM.

"Saat menyerang karyawan PT Modern yang sedang mengerjakan pembangunan jalan di kawasan itu, OPM bersenjatakan empat pucuk senjata api serta senjata tradisional, seperti panah, kampak, dan parang," katanya.
(T.KR-MBK/D007/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010